Menpora Amali saat
didampingi Staf Ahli Hamka Hendra Noer
menyambut baik dan mendukung hadirnya lembaga pendidikan yang dirancang berbasis digital tersebut. Hadirnya UICI, tentunya akan memperkaya inovasi pendidikan tinggi di Tanah Air. Inovasi ini dipandang sangat penting untuk bisa memenangkan kompetisi global yang semakin ketat dan sengit.
Menpora Amali menilai, universitas tersebut bisa menjangkau masyarakat secara luas. Sehingga, kedepan nantinya bisa menghasilkan lulusan terbaik. Selain itu, sangat efektif sekali dan semoga bisa menghasilkan lulusan-lulusan terbaik. Kita mendukung kegiatan pembelajaran digital ini.
Sementara itu, Sekretaris Majelis Pendidikan Tinggi KAHMI, Subandriyo menyampaikan, Universitas Insan Cita Indonesia kini sudah memperoleh izin prinsip dan operasional pada Desember 2020. Ia menerangkan, universitas tersebut nantinya akan bekerja sama dengan universitas digital dari luar negeri.
KAHMI akan terus memberikan kontribusi terhadap percepatan pengembangan SDM melalui pembelajaran yang bisa menjangkau ke seluruh Tanah Air dengan biaya murah, kualitas bagus. Juli nanti UICI akan dilaunching, dan masyarakat bisa mengakses.
Universitas berbasis digital tentu saja sangat menantang dan menjadi bagian pilihan pendidikan terbaik, dan melahirkan kader terbaik pula.
Semoga UICI KAHMI secara transparan mampu menampung calon mahasiswa cerdas dan berwawaaan kebangsaan, tetapi mempunyai kekurangan dan kelemahan untuk dididik menjadi kader terbaik untuk kemaslahatan bangsa dan negara.
Jika UICI KAHMI mampu menjadi bagian dari perjuangan mahasiswa Islam. Maka menjadi cita-cita bersama para pendiri bangsa sebagaimana tertuang pada Pembukaan UUD 1945.
Tetapi jika hanya konsentrasi mendirikan perguruan tinggi berbasis digital murni berbisnis, maka menjadi kegalauan bersama. Sebab menyimpang dari perjuangan HMI dan KAHMI.