Sementara itu ditempat terpisah, Pudjo Basuki saat dikonfirmasi perihal pemecatan dirinya, mengatakan,” tidak masalah dan akan diterima dengan lapang dada. Saya pun hingga saat ini belum menerima surat tersebut,”tegasnya.
Perlu diketahui, bahwa keputusan partai memberikan dukungan atau rekomendasi pada Teno-Hasjim, tidaklah didasari dengan pertimbangan yang matang alias grusa-grusu.
Seharusnya pihak DPP PDIP melakukan evaluasi dan survey paslon secara tepat sebelum memberikan keputusan, apakah paslon yang akan direkomendasi tersebut layak dan didukung oleh rakyat daerah setempat.
“Dukungan saya kepada Ipul-Adi didasari hasil survey sebelumnya dan ketetapan nurani sebagai warga Kota Pasuruan yang ingin adanya perubahan,”tandas Pudjo melalui telepon selularnya, Minggu (6/12/2020)
Pun demikian juga yang disampaikan oleh Luluk Mauludiyah,” tidak ada masalah dipecat, yang terpenting adalah menetapkan pilihan nurani dan dipecat dari partai tidak dalam kapasitas sebagai pelaku korupsi,”ujarnya singkat
Dari rekam jejak yang berhasil dikumpulkan,kedua politisi PDIP Kota Pasuruan yang dipecat tersebut setidaknya pernah memberi warna kancah perpolitikan Kota Pasuruan dan Jawa Timur.
Pudjo Basuki pernah menduduki Ketua DPC PDIP Kota Pasuruan dan Wakil Walikota Pasuruan serta anggota DPRD Prov Jatim. Pun demikian juga Luluk Maulidiyah juga pernah menyandang anggota DPRD Prov Jatim dan merupakan salah satu srikandi yang dimiliki oleh PDIP. (hen)