Kamis, 28 Maret 2024
31 C
Surabaya
More
    Jawa TimurSidoarjoDir RSUD Sidoarjo Sebut Cak Nur Meninggal Karena Covid-19: Mulai Besok Semua...

    Dir RSUD Sidoarjo Sebut Cak Nur Meninggal Karena Covid-19: Mulai Besok Semua Pejabat Sidoarjo Bakal Di-Swab

    SIDOARJO (WartaTransparansi.com) – Atas wafatnya Wakil Bupati Sidoarjo yang juga Plt Bupati H. Nur Ahmad Syaifudin, Direktur RSUD Sidoarjo Dr. H. Atok Irawan, Sp.P menyatakan, sebelum  H. Nur Ahmad Syaifuddin wafat sekitar pukul 15.00 WIB, Sabtu (22/8/2020), dirinya sempat dimintai tolong agar bisa shalat Dzuhur.

    “Jadi, bapak (Wabup Nur Ahmad Syaifuddin) sempat ambil wudlu, kemudian shalat Dzuhur. Setelah itu, ambruk,” ujar dokter Atok kepada WartaTransparansi.com saat ditemui di Pendopo Delta Wibawa, sebelum jenazah disholati di areal dalam.

    Setelah itu, kondisi Cak Nur –sapaan akrabnya—dilakukan penanganan darurat termasuk memasang ventilator dan serangkaian upaya medis agar kondisi bisa stabil.

    “Awalnya masih sesak, memang bisa tertangani tapi mengenai gejala dan tanda-tanda Virus Corona (Covid-19), bisa mengarah pada masalah jantung, maskuler, kerusakan ginjal dan efek lain. Jadi, setelah itu kondisi bapak sulit tertolong. Ada penyumbatan pembuluh darah. Bila mengacu pada metode PCR hasil pemeriksaan sudah di atas 10.000 maka terjadi kebuntuan di pembuluh darah,” ulasnya.

    Baca juga :  Mahasiswa RPL Sarjana Membangun Desa Prodi AP Umsida Gelar Aksi Bagi Takjil

    Direktur RSUD Sidoarjo juga memastikan kembali, bahwa Wabup Nur Ahmad Syaifuddin positif Covid-19. Maka proses penanganan jenazah juga mengacu kepada protocol Gugus Tugas (Gusgas) Covid-19. “Beliau memang terlihat sangat kecapaian, setelah mengikuti kegiatan di Jakarta.

    “Nggak tahu lagi, bagaimana untuk mengantisipasi siapa saja yang telah kontak dan berinteraksi dengan beliau,” katanya, pasrah.

    Dir RSUD Sidoarjo Sebut Cak Nur Meninggal Karena Covid-19: Mulai Besok Semua Pejabat Sidoarjo Bakal Di-Swab
    Plt Bupati Sidoarjo H.Nur Ahmad ketika masih sehat, bersama Gubernur Jatim Khofifah memberikan keterangan pers. (foto/humas Pemprov Jatim)

    Besok, Semua Pejabat Bakal Di-Swab

    Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sidoarjo, dr. H. Syaf Satyawarman, setelah kordinasi dengan Forkopimda Sidoarjo, segera melakukan tindakan antisipasi dan tracking untuk mencegah penularan Covid-19, pasca wafatnya Wabup dan Plt Bupati Sidoarjo, H. Nur Ahmad Syaifuddin, SH.

    Besok Ahad/ Minggu (23/8/2020), direncanakan Pemkab mengadakan Swab massal di Gelora Delta Wibawa, guna memangkas pemaparan Covid-19 yang menimpa Cak Nur – sapaan Wabup Sidoarjo.

    Baca juga :  Mahasiswa RPL Sarjana Membangun Desa Prodi AP Umsida Gelar Aksi Bagi Takjil

    Persiapan, menurut Satyawarman tidak ada masalah. Dua mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dimiliki Pemkab Sidoarjo sehari dapat melayani dan memeriksa 90 sampel Swab.

    “Memang harus segera dilakukan pendataan, pak Wabup mulai Senin, setidaknya 14 hari ke belakang kegiatannya apa saja,” paparnya.

    Informasi yang digali WartaTransparansi.Com, sebetulnya dalam seminggu ini cak Nur sudah terlihat seperti kurang istirahat dan wajahnya pucat.

    Berbagai agenda yang padat, memaksanya untuk selalu aktif dalam aktifitas kedinasan maupun komunikasi politik.

    “Sebetulnya, Sepuluh hari lalu bapak sudah terlihat kelelahan. Tapi, beberapa agenda dipaksakan, diantaranya rapat paripurna dengan dewan mengenai PAK (Perubahan Anggaran Keuangan). Puncak kegiatan, ya hari Selasa mengikuti acara dinas di Jakarta. Jadi, siapa saja yang mendampingi dan komunikasi dengan bapak, ya sebaliknya ikut Swab,” ujar salah satu pejabat Pemkab Sidoarjo.

    Baca juga :  Mahasiswa RPL Sarjana Membangun Desa Prodi AP Umsida Gelar Aksi Bagi Takjil

    Dilanjutkan, Direktur RSUD Sidoarjo, informasi dari pihak keluarga mulai Senin mulai tidak teratur makannya. Namun, Cak Nur tetap memaksakan diri dan hanya mengkonsumsi obat yang diberikan, baik yang sifatnya medis maupun herbal.

    Pulang hari Rabu (19/8/2020) dari Jakarta, sebetulnya diminta untuk berobat. Tapi, tetap enggan dengan alasan menuntaskan rapat paripurna PAK, Rabu malam.

    “Jadi, puncaknya Sabtu pagi (23/8/2020), saya dipanggil bu Wabup, katanya bapak mau dibawa ke rumah sakit. Akhirnya, kami jemput. Setelah dilakukan pemeriksaan, sekitar pukul 10.00, beliau langsung kami bawa ke ruang khusus, sampai akhirnya di ICU dan dipasang ventilator,” paparnya.

    Bila melihat kegiatan dan acara Wabup, tentu yang perlu didata, siapa yang mendampingi Wabup ke Jakarta dan dengan siapa saja berikteraksi, termasuk saat dalam pesawat. Beriktunya, ketika di Jakarta dan kembali ke Sidoarjo dan mengikuti siding, tentu bertemu dengan pimpinan dewan.

    “Kami juga dapat informasi, bu Wabup juga positif Covid-19,” pungkasnya. (mat)

    Reporter : Makin Rahmat

    Sumber : WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan