BANYUWANGI (WartaTransparansi.com) – Adaptasi Kebiasaan Baru (AKb) yang telah disosialisasikan pemerintah direspons positif pelaku seni tradisi di Banyuwangi.
Para seniman dan budayawan mulai melakukan simulasi pergelara kesenian di hadapan publik. Tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat.
Pertunjukan seni pertama yang digelar Pemkab Banyuwangi selama pandemi ini dilangsungkan di Gedung Seni Budaya Banyuwangi (Gesibu), Sabtu malam (15/8/2020). Mengikuti protokol kesehatan, para pengunjung dan penampil seni dipastikan dulu kondisi kondisi tubuhnya sebelum memasuki area pertunjukan.
Mereka diwajibkan mencuci tangan terlebih dahulu, bermasker, lalu antri berjarak memastikan physical distancing terpenuhi. Setelahnya, suhu tubuh juga dicek.
Di dalam area, duduk juga diatur berjarak. Praktis, gedung hanya bisa menampung separuh dari kapasitas.
Secara terpisah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar mengatakan jika simulasi pertunjukan seni ini dilakukan seiring dengan mulai meningkatnya produktivitas masyarakat.
“Kuncinya ada protokol kesehatan yang ketat,” kata Anas.
Simulasi pertunjukan seni yang pertama digelar pemkab sejak pandemi tersebut menyuguhkan sendratari yang berjudul Sritanjung Hidup Kembali. Sendratari dimainkan sebanyak 80 pelaku seni dari sejumlah sanggar tari.





