Machfud yang Moncer, Angga yang Mengintip

Pemilihan walikota Surabaya memasuki masa-masa krusial menjelang pandaftaran pasangan calon 4 sampai 6 September. Tapi, sampai sekarang belum ada kontestan yang siap daftar dengan pasangannya.

Machfud Arifin menjadi satu-satunya calon yang sudah mengantongi tiket dari koalisi delapan parpol. Meski begitu, Machfud masih bingung karena sampai sekarang dia masih berstatus “jomblo politik” karena belum punya pasangan calon wakil walikota.

Sementara PDIP yang menjadi partai pemenang juga masih bingung mencari calon. Beda dengan MA yang mencari calon pasangan, PDIP malah belum tahu siapa yang mau jadi pengantin, padahal jadwal perhelatan resepsi sudah dekat dan undangan sudah menyebar.

Machfud sudah hampir pasti didukung delapan parpol, PKB, Golkar, PAN, Nasdem, PPP, PKS, Gerindra, dan Demokrat. PDIP yang punya 15 kursi tak butuh koalisi untuk mengajukan calon.

Machfud Arifin saat ini ibarat Ande Ande Lumut yang sedang “unggah-unggahi” mencari pasangan yang paling cocok untuk mendampingi.

Dalam kisah legenda yang hidup di kalangan masyarakat Surabaya dan Jawa Tmur, Ande Ande Lumut adalah pangeran tampan yang sedang mencari pasangan. Ia pun mengembara sampai jauh ke pedusunan di pinggir Bengawan Solo di Lamongan. Dalam pengembaraannya Ande Ande Lumut ngenger di rumah Mbok Rondo Dadapan.

Ketampanan Ande Ande Lumut sudah kondang kuncara kemana-mana. Karenanya ketika ia mengumumkan sayembara “unggah-unggahi” untuk mencari pasangan, semua gadis-gadis tercantik berebut ikut sayembara dan berharap terpilih menjadi pasangan Ande Ande Lumut.

Alkisah, di seberang Bengawan Solo yang berseberangan dengan Desa Dadapan hiduplah Nyai Intan yang punya anak-anak perempuan cantik-cantik dan pandai bersolek, namanya Kleting Biru, Kleting Kuning, Kleting Putih. Mendengar sayembara Ande Ande Lumut yang sedang unggah-unggahi semua putri ikut sayembara.

Mereka berdandan secantik mungkin. Tapi, ketika hendak menyeberang sungai, gadis-gadis cantik itu dihadang kepiting raksasa Si Yuyu Kangkang. Para gadis itu tidak boleh menyeberang kecuali mau dicium dulu oleh Yuyu Kangkang. Sementara Ande Ande Lumut gelisah menanti pasangan, siapakah gerangan yang memenangkan sayembara.

Dilema Ande Ande Lumut sekarang dialami Machfud Arifin. Di depannya ada delapan gadis cantik, Kleting Biru, Kuning, Putih, Hijau…dia tidak boleh salah pilih.

Pilwali Surabaya kali ini akan menjadi pertarungan terbuka head to head antara dua pasangan yang sama-sama punya peluang untuk kalah dan menang. Sekarang ini Machfud berada pada posisi paling diunggulkan, karena lawan yang dihadapi relatif berada di bawah level Machfud.

Karena itu, meskipun PDIP berstatus sebagai petahana, juara bertahan, tapi posisinya adalah underdog. PDIP akan menunggu sampai saat injury time untuk menentukan jagoannya. PDIP akan melihat dulu siapa pasangan yang dirangkul Machfud.