Contohnya seperti menggelar pertandingan tanpa penonton maupun menaikan jumlah subsidi klub. Berdasarkan pengamatannya, tidak ada jaminan kebijakan pertandingan tanpa penonton bisa diterapkan dengan baik. “Kalau big match Arema vs Persebaya tanpa penonton, memang penonton tidak masuk stadion, tetapi penuh di jalan raya dan jalan tol. Tidak mungkin bisa mengontrol kerumunan di luar stadion,” ucap Abror.
Sementara itu, untuk usulan kedua soal kenaikan subsidi juga dirasa belum bisa menjadi solusi. Terkecuali, pihak operator mau memberikan kenaikan yang cukup signifikan. Di sisi lain, Dhimam merasa kenaikan 100 persen saja belum cukup untuk menyeimbangkan neraca keuangan klub.
Menurutnya, PSSI harus melihat dari beberapa sudut pandang sebelum membuat keputusan karena banyak hal yang harus dipertimbangkan. Dia lebih sepakat bahwa untuk saat ini PSSI fokus membenahi pembinaan untuk menyongsong Piala Dunia U-20 tahun depan. “Bagi PSHW kalau kompetisi setop, kita bisa tetap jalankan program pembinaan usia dini seperti yang diamanatkan oleh FIFA.” “Karena pada 2021 program FIFA fokus pada youth development,” tuturnya. (sr)