Bertransaksi Dengan Alloh Di Masa Pandemi

Bertransaksi Dengan Alloh Di Masa Pandemi
Zahrul Azhar As'ad

“Kami adalah sekelompok anak muda yang bertawakal kepada Allah. Sepanjang hari kami habiskan waktu untuk berzikir, berdoa, dan melakukan sholat sunah,” kata salah satu anak muda.

“Hai, anak muda, keluarlah dari masjid dan bekerjalah! Jangan kalian menjadi pembohong. Harus kalian tahu, Allah tidak menghujankan emas dari langit,” ucap Khalifah Umar dengan lantang.

Ucapan Khalifah Umar itu membuat sekelompok anak muda itu terkejut. Mereka sebelumnya berharap pujian dari Khalifah Umar.

“Wahai, Amirul Mukminin. Bukankah Allah memberik kecukupan kepada orang yang berserah diri dan Dia pulalah yang berjanji untuk memberikan jaminan rizki kepada makhluk-Nya,” kata salah satu pemuda.

Tetapi, jawaban Khalifah Umar justru membuat mata para pemuda itu terbelalak.

“Kalian bukan tipe orang yang berserah diri kepada Allah. Orang yang berserah diri kepada Allah adalah orang yang rajin bekerja untuk menggali potensi alam dengan dan tanpa meninggalkan doa kepada-Nya,” jawab Khalifah Umar.

Kisah diatas menjelaskan kepada kita bahwa selain kita memiliki kewajiban beribadah mahdhoh kita juga memiliki kewajiban ibadah ghoiru mahdhoh yaitu bekerja mencari nafkah, bedanya jika kita melakukan ibadah mahdoh ( sholat dll) kita diberikan banyak kemudahan karena Alloh SWT maha rohamn dan Rohim dan ada dimana mana bukan hanya dimasjid, tetapi ketika kita mencari rezeki maka. Kita harus berikhtiar menjemput dimana tempat rezeki itu berada karena kita bertransaksi dengan sesama mahluk yang memilik tabiat , tata cara dan kebiasaan yang berbeda beda.

Bertransaksi dengan sesama manusia memang tak mudah karena maka bab muamalah didalam Islam jauh lebih bnyak dibahas dari pada bab ubudiyah, karena berkaitan dngn halal dan haram serta hak hak adami yang banyak dijelaskan pada Al Quran surat surat madaniyah yang didlaamnya Menjelaskan aturan-aturan kota, pengadilan, kemasyarakatan, pemerintahan, aturan-aturan peperangan dan perdamaian yang merupakan sala satu ciri-ciri terpenting surah-surah Madaniyyah itu sendiri.

Kita mestinya tidak perlu lagi berpolemik tentang “ perlakuan yang berbeda” antara tempat ibadah dan tempat bertijaroh atau berniaga karena memang domain nya berbeda.

Yang perlu kita dorong adalah Dimasa pandemi ini seyogyanya pemerintah juga.segera membuat aturan untuk memberikan rasa aman kepada para pencari nafkah dipasar pasar dengan menerapkan protokol kesehatan sebagaimana mestinya.bkarwna sejati mereka juga beribadah untu menghidupi keluarganya dan bisa jadi juga membantu untuk mengadakan kebutuhan kebutuhan hidup kita.

Mari kita beribadah dirumah kita masing masing sambil mendoakan saudara saudara kita yang terpaksa mempertaruhkan nyawa demi kelangsungan hidupnya. Dan jangan lupa selipkan doa alfatikhah tiap Bakda sholat rawatib kepada seluruh tenaga medis yang telah berjuang demi keselamatan kita semua.

Jangan sulitkan yang mudah dan jngan remehkan yang sudah dimudahkan.

Semoga Alloh memberikan yang terbaik untuk kita semua, Selamat menikmati hari hari terakhir dibukan yang suci ini,

Tetap sehat , tetap semangat , jaga jarak , jangan lupa cuci tangan dan gunakan masker. (*)