Dubes Rusia Bahas Perkembangan Gereja Ortodoks di Indonesia

Dubes Rusia Bahas Perkembangan Gereja Ortodoks di Indonesia
 Menag bersama Dubes Federasi Rusia untuk Indonesia

Menag menyatakan sejak diangkat menjadi Menteri Agama oleh Presiden Joko Widodo, dirinya menegaskan bahwa ia adalah menteri semua agama. Agama yang banyak dipeluk masyarakat Indonesia adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu.

Dalam kesempatan tersebut Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia menceritakan tentang perkembangan komunitas Gereja Ortodoks di Indonesia yang sudah ada sejak tahun 1920 hingga 1950 yakni di Bandung dan Jakarta melalui imigran Rusia di Indonesia.

“Komunitas Gereja Ortodok yang aktif ada di Jakarta Selatan tepatnya di Gandaria. Selain itu jemaat atau anggota Gereja Ortodoks di Indonesia tersebar di Puilau Jawa diantaranya, Jakarta, Solo, Surabya, Mojokerto, Salatiga dan Boyolali,” kata Lyudmila Vorobieva.

Plt Dirjen Bimas Katolik Aloma Sarumaha menambahkan Gereja Ortodoks atau nama lain disebut Gereja Katolik Ortodoks bukanlah bagian dari entitas Gereja Katolik Roma. Gereja Ortodoks dipimpin oleh pemimpin tertinggi yang disebut Patriarch. Gereja ini memiliki sendiri ajaran, pemahaman dan kelembagaan. Di Indonesia, Gereja Ortodoks juga tidak ada kaitan dengan Konferensi Waligereja Katolik (KWI), Gereja Katolik Indonesia.

Terkait pelayanan keagamaan kepada komunitas Gereja Ortodoks di Indonesia Menag mengatakan pihaknya akan peduli terhadap keberadaan Gereja Ortodoks. “Yang jelas kami pasti peduli dan pasti membantu terkait pelayanan keagamaan gereja Ortodoks di Indonesia,” tandas Menag. (rom)