“Makanya saya tambah semangat untuk memperbanyak batik motif ikan sengkaring ini,” ungkapnya kepada Suara Pasuruan.
Untuk bisa membuat sebuah batik yang sudah jadi, dibutuhkan waktu antara 2 minggu sampai satu bulan. Lamanya proses pengerjaan, dikarenakan factor ketelatenan dan kesabaran yang harus dimiliki setiap pembatik. Kata Ferry, batik itu tidak menjual gambar atau bentuk, melainkan proses pengerjaan yang harus detail.
“Kalau penyuka batik, pasti tidak melihat harganya. Tapi keindahan sebuah batik itu sendiri. Batik mahal karena proses pengerjaannya, bukan motif atau gambarnya,” ucap pria yang selalu tampil nyentrik ini.
Dengan dimunculkannya batik ikan sengkaring, pria yang beberapa kali menyabet penghargaan dari Pemerintah Pusat ini berharap, batik semakin disukai semua kalangan. Mulai dari anak-anak sampai orang tua.
Menurut Ferry, batik bisa dikombinasikan dengan pakaian kekinian. Bahkan dengan jeans sekalipun.
“Batik semakin ke sini semakin disuka, mulai kalangan anak-anak sampai orang dewasa. Harapannya batik menjadi budaya, yakni budaya mengenakan batik sejak dini,” tegasnya.(hen)