Khofifah Sebut Jatim Bakal Surplus Jagung Setelah Panen di Bojonegoro

Khofifah Sebut Jatim Bakal Surplus Jagung Setelah Panen di Bojonegoro
Khofifah saat panen raya jagung bersama masyarakat Samin Bojonegoro, Minggu (23/2)

Untuk itu dalam rangka peningkatan produtivitas jagung, Khofifah secara khusus mengapresiasi Perhutani yang bekerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) serta Kelompok Tani Hutan (KTH).

Karena menurutnya, dengan adanya kerjasama antara pihak-pihak tersebut akan dapat meningkatkan suplai jagung ataupun komoditas lainnya tanpa mengganggu ekosistem dari hutan lindung.

“Artinya kerjasama di antara elemen-elemen LMDH, KTH juga berbagai kelompok masyarakat tani hutan dengan Perhutani menjadi penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani hutan di pelosok daerah dengan tanpa mengganggu dari hutan lindung itu sendiri,” jelas Khofifah yang juga mantan Menteri Sosial dan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini.

Pada saat panen raya tersebut Gubernur Khofifah juga memberi bantuan berupa benih jagung hibrida untuk luasan 100 hektar di kawasan LMDH dan 100 unit alat olah tanah berupa cangkul.

Ke depan, Gubernur Khofifah berharap kerjasama  yang melibatkan LMDH, KTH di berbagai daerah bisa terus dikembangkan. Pasalnya kegiatan ini bisa mendorong potensi ekspor Jawa Timur. Seperti yang dilakukan Perhutani di Ngajuk. Dimana mereka menggandeng LMDH untuk penanaman porang.

“Porang itu hanya bisa tumbuh di bawah tegakan-tegakan di  hutan, sehingga memang harus di tengah hutan dan ini pasar eksportnya luar biasa, hampir seratus persen produksi  porang kita eksport, pasar untuk Jepang luar biasa, pasar untuk Tiongkok juga luar biasa,” ungkapnya.

Oleh karenanya, ia menilai bahwa kerjasama perhutani dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan Kelompok Tani Hutan (KTH) menjadi sesuatu yang strategis  khususnya untuk menurunkan kemiskinan masyarakat di sekitar hutan tanpa mengganggu daya dukung alam. (min)