“Kami di Kementerian ESDM memiliki visi bagaimana bisa menyediakan energi untuk seluruh lapisan masyarakat dengan menyesuaikan kemampuan masyarakat,” tegasnya.
Pemerintah sendiri berusaha terus menekan angka subsidi energi agar lebih tepat sasaran dan digunakan untuk sektor yang lebih produktif.
Tercatat pada tahun 2019 total subsidi energi sebesar Rp135 triliun dengan rincian Rp85,7 triliun berasal dari BBM/LPG. Besaran subsidi tersebut lebih rendah dibandingkan pada tahun 2018 yang mencapai angka sebesar Rp153,5 triliun dengan rincian Rp97 triliun untuk BBM/LPG.
Sebelumnya, pemerintah pada pertengahan tahun ini, berencana akan mencabut subsidi LPG 3 kg. Pemerintah tak lagi memberikan subsidi pada barang, melainkan langsung ke penerima manfaat atau masyarakat miskin.
Harga jual ‘gas melon’ ini akan disesuaikan dengan harga pasar. Jika mengikuti harga keekonomian, harganya sekitar Rp 35.000 per tabungnya.
Rencana penghapusan subsidi LPG 3 kg per tabung dilakukan agar lebih menyasar kepada masyarakat miskin. Pasalnya saat ini siapa saja bisa membeli tabung gas 3 kg tersebut.
Jika subsidi tersebut dicabut, maka anggaran subsidi bisa dihemat hingga 15%. Subsidi LPG 3 kg tahun ini dialokasikan sebesar Rp 50,6 triliun. (wt)