JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau masih terdapat indikasi peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia periode 5-7 Januari 2020. Diperkirakan, ada 12 provinsi yang terkena dampaknya.
Kondisi tersebut dipicu oleh adanya fenomena atmosfer skala regional hingga local. Yakni, aktifnya Monsun Asia yang menyebabkan terjadinya peningkatan pasokan massa udara basah di wilayah Indonesia. Terbentuknya pola konvergensi dan terjadinya perlambatan kecepatan angin di beberapa wilayah.
Selain itu, suhu permukaan laut di sekitar wilayah perairan yang cukup hangat sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan, serta diperkuat dengan adanya fenomena gelombang atmosfer (Equatorial Rossby Wave dan Kelvin Wave) yang signifikan di sekitar wilayah Indonesia.
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG dalam rilisnya dikutip Minggu (5/1/2020), memprakirakan bahwa potensi cuaca ekstrem, curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di 12 wilayah periode 5-7 Januari 2020.