Selama putar-putar harus menerima kenyataan pahit, apartemen yang sudah dibayar untuk waktu 2 hari atau 2 malam, membatalkan sepihak dan uang yang sudah terbayar dikembalikan.
Semakin asyik juga keliling kota Praha di malam hari, melintasi jembatan kuno dengan lampu kerlap-kerlip, sementara di tengah kota gedung gedung tua dan bangunan baru dengan arsitektur kuno juga memberi warna cukup menarik dan indah sebagai kota wisata bangunan artistik. Apalagi turis hilir mudik melintasi hampir sudut jalan, tua muda melintasi remang dan gemerlap lampu kota, dan Praha di malam hari seperti kerjaan berbintang. Sebab gedung gedung dengan korek kuno pada abad 13 menghiasi semua jalan dan seakan akan memanggil manggil setiap yang lewat untuk menikmati.
Suasana kereta listrik tengah kota, menghiasi pojok pojok Praha dengan suasana begitu nikmat, entah aman atau nyaman masing masing akan merasakan. Mereka dengan minuman alkohol dan memainkan musik begitu menyatu.
“Praha sebagai negara maju jaman abad 15 an, dan salah satu negara penemu nuklir memang mampu menjaga keindahan dan kekhasan kota begitu apik. Ya kayak kerajaan abad itu, dan menariknya dihiasi lampu yang cukup mempesona,” kata Riyadh.
Berputar keliling kota Praha selain dengan mobil sewaan juga mencoba naik Grab dan Uber serta taksi plat kuning, ya bervariasi sebagai kekayaan mengenal budaya, peradaban, dan sosial lebih dekat.
Kerajaan berbintang Praha di waktu malam, kata Ying dan Yopie, tetap mengasyikkan, “saya sudah pernah ke sini, tetapi tetap ingin kembali,” ujar Yopie.
Praha di malam hari, akhirnya menutup mata kami setelah menikmati apartemen dengan 4 kamar besar di lantai 2 dengan harga selangit. Teriak-teriak muda mudi, dan pejalan kaki di persimpangan jalan dan di Cafe, ada yang sudah mabuk ada yang bercengkerama dengan pasangan, mengiringi istirahat tidur malam. (jt)