Hari Kemerdekaan RI ke-74 di Makkah juga diramaikan dengan lomba-lomba yang digelar pada masing-masing sektor. Misalnya, di sektor 10 dan 7, digelar lomba balap karung, makan kerupuk, pingpong, dan sebagainya.
Menariknya, tak jarang lomba-lomba ini digelar dengan difasilitasi oleh para pemilik hotel yang nota bene bukan warga negara Indonesia. “Kami sengaja membuat perayaan hari kemerdekaan ini, agar jemaah Indonesia merasa senang,” tutur pemilik hotel Rizq Palace Bassam Abdulrazzaq.
Pria berkebangsaan Arab ini berharap, meskipun berada di tanah suci, jemaah tetap dapat merasakan perayaan hari kemerdekaan seperti di tanah air.
Lain lagi dengan cara yang dilakukan jemaah asal embarkasi Banjarmasin (BDJ) untuk mengobati rasa rindu kampung halaman di Hari Kemerdekaan. Jemaah yang berada di sektor 9, yang terletak di zona Ray Bakhsy ini mengisi hari kemerdekaan dengan mendengarkan Madihin Banjar.
Setelah melaksanakan upacara, jemaah dan petugas di sektor 9 berkumpul untuk mengikuti pertunjukan kesenian tutur khas Banjar ini. Tanpa latihan dan tanpa teks, Pemadihin Anang Syahrini menuturkan Madihin sambil menggunakan bekas galon air mineral sebagai gendang. Ia kemudian bertutur dengan lancar syair yang dilagukan bertema “Tanah Suci dan Proklamasi”.
Para jemaah pun tampak larut dengan syair-syair Madihin yang dibacakan secara berrima. Kegembiraan dan keceriaan pun terekam jelas dalam raut jemaah dan petugas. Dari Makkah, banyak doa dilangitkan oleh para jemaah di Hari Kemerdekaan Indonesia. (wt)