Tak Sekadar Melancong, Kemenpar Ingin Generasi Milenial Promosikan Pariwisata

Tak Sekadar Melancong, Kemenpar Ingin Generasi Milenial Promosikan Pariwisata

TOMOHON – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ingin generasi milenial tidak sekadar melancong tapi turut serta mempromosikan pariwisata Indonesia.

Menteri Pariwisata Arief Yahya saat menjadi keynote speaker dalam acara Millennial Tourism Corner, di Bukit Doa Mahawu, Tomohon, Sulawesi Utara, Kamis (8/8/2019), mengatakan Tourism 4.0 tidak bisa lepas dari kaum milenial dan digital. Maka ia ingin keterlibatan generasi milenial ini diharapkan bukan lagi hanya sebagai penikmat wisata.

“Sekitar 51 persen inbound traveler ke Indonesia adalah generasi milenial dan 70 persen wisatawan melakukan search and share via digital. Pariwisata kita bisa naik pertumbuhannya karena kita go digital. Digital merupakan sebuah keniscayaan,” ujar Arief.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Tim Percepatan Milenial Gabriella Patricia Mandolang. Menurut Gaby, pesatnya perkembangan industri pariwisata membuka kesempatan generasi milenial untuk terlibat langsung bukan hanya sebagai wisatawan.

“Untuk ke depannya, generasi milenial diharapkan bukan hanya menjadi penikmat atau wisatawan tapi juga pelaku,” ujar Gaby.

Wisatawan milenial memang memiliki kekuatan yang cukup baik di dunia pariwisata, karena mereka jumlahnya besar dan aktif di dunia maya, tapi belum dilayani dengan baik.

“Kita belum memiliki event pariwisata milenial dalam Calendar of Event (CoE) bahkan tidak ada TVC yang didedikasikan untuk milenial. Untuk itu, kami membentuk Tim Percepatan Millenial karena hanya milenial yang tahu apa yang disukai generasi mereka,” ujar Arief.

Untuk menarik wisatawan milenial, ada tiga hal yang menjadi fokus utama Tim Percepatan Milenial. Yaitu, mengkurasikan event milenial untuk (CoE), destinasi yang ramah untuk kaum milenial atau millennial friendly, dan TVC Millennial.