Berkah itu salah satunya dirasakan pengusaha oleh-oleh. Salah satunya adalah Osing Deles yang mengaku omsetnya meningkat tajam saat perhelatan BEC. Selama tiga hari terakhir, pusat oleh-oleh yang menampung produk-produk UMKM Banyuwangi ini mengantongi tak kurang Rp 450 juta.
“Alhamdullillah penjualan kami sangat meningkat, para wisatawan memadati toko. Tahun ini meningkat 50 persen dibanding tahun kemarin,” ujar dr. Zunita, pemilik Osing Deles.
Pengusaha hotel juga kecipratan imbas positif BEC. Salah satunya diungkapkan Marketing Communication (Marcom) Hotel Illira Banyuwangi, Niken Fajar Andini. Pada momen BEC tahun ini, tingkat keterisian kamar hotel Illira Banyuwangi mencapai seratus persen. “Jumlah kamar hotel kami 137. Semuanya terisi,” ujar Niken. Begitu halnya dengan hotel El Royale yang okupansinya juga tinggi.
Hal yang sama juga dirasakan pelaku sektor mikro. Lapak-lapak PKL berderet di jalan protokol di pusat kota Banyuwangi kemarin (27/7), khususnya jalan di sepanjang rute BEC 2019. Mereka sengaja “menjemput rejeki” dengan berjualan di area yang dilalui parade BEC.
Ada lapak berjualan mainan anak, makanan-minuman, dan lain sebagainya. Selain mereka yang mendirikan lapak, tidak sedikit pula PKL yang berjualan dengan memanfaatkan gerobak, sepeda motor, hingga pedagang yang menjajakan dagangan dengan berjalan kaki.
Mereka sama-sama mengaku perhelatan BEC berdampak positif kepada mereka. Seperti dikatakan Yanto, penjual Pempek yang sehari-hari mangkal di kawasan Pelabuhan Ketapang, ini memilih berjualan di rute yang dilalui para talent BEC kemarin.
“Alhamdullillah laku semua, lumayan dapat Rp 400 ribu. Biasanya, seharian belum tentu segitu, tapi ini tidak sampai empat jam habis semua. Alhamdulillah,” ujar Yanto.