Surabaya – Delegasi Cities Unies France (CUF) atau Delegasi Asosiasi Pemerintah Kota di Prancis dan Sekjen United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pasifik (Aspac) mengunjungi Kota Surabaya, Senin (17/6/2019). CUF dan UCLG ASPAC serta Pemerintah Kota Surabaya bersinergi untuk membantu korban gempa dan tsunami Palu.
Sebelum membantu Palu, rombongan dari Prancis dan UCLG ini mengunjungi beberapa tempat di Surabaya. Kunjungan itu dimulai dengan mengunjungi Taman Harmoni Keputih yang merupakan taman bekas tempat pembungan akhir (TPA) sampah. Setelah itu, rombongan ini diajak untuk melihat Command Center 112 (CC 112) di Gedung Siola.
Saat itu, Wali Kota Risma menjelaskan monitor CCTV yang dapat memantau beberapa objek vital di Kota Surabaya, termasuk diantaranya pompa air, pantauan lalu lintas, pintu masuk universitas, dan kediaman beberapa komjen yang ada di Surabaya serta fasilitas dan pelayanan lainnya. Bahkan, saat itu Wali Kota Risma menjelaskan cara penanganan bencana atau kondisi darurat di Kota Surabaya. “Saya sampai ditanya oleh mereka, kamu menciptakan ini (CC 112) dapat ide dari mana? Saya jawab ya dari masalah,” kata Wali Kota Risma sambil ketawa.
Menurut Risma, dulu penanganan kondisi darurat di Surabaya memang tidak efisien, karena apabila ada pohon tumbang atau kecelakaan, maka Linmas atau Satpol harus panggil Dinkes atau PMI. Kalau butuh alat lain, maka harus panggil Dinas PU Bina Marga dan Pematusan, sehingga waktunya kurang efektif dan efisien. “Nah, setelah adanya Command Center 112 ini, maka sistemnya bisa efektif dan efisien, karena tinggal bilang, eh aku butuh ini, sehingga langsung cepat ditangani dan langsung datang semuanya,” tegasnya.
Setelah puas melihat program yang luar biasa dari Surabaya, kemudian rombongan dari CUF dan UCLG ASPAC ini beranjak ke Koridor dan lagi-lagi rombongan ini dibuat takjub. Karena di tempat ini anak muda Surabaya berkumpul, belajar dan menciptakan startup. Bahkan, rombongan ini juga sempat berkomunikasi dengan salah satu startup yang berkantor di Koridor . Selanjutnya, mereka diajak makan bersama di Taman Gantung sembari menikmati alunan musik yang dibawakan oleh para pelajar Surabaya.
Selanjutnya, rombongan ini bertemu dengan Risma di ruang kerjanya. Mereka kembali dibuat takjub setelah melihat ruang kerja Risma yang di sisi timurnya dipenuhi layar kaca monitor CCTV. Selain itu, dinding-dinding yang lain juga dipenuhi berbagai penghargaan, baik level nasional maupun internasional.
Seusai pertemuan itu, Risma menjelaskan bahwa delegasi Asosiasi Pemerintah Kota di Prancis dan UCLG ASPAC serta Pemkot Surabaya bersinergi untuk membantu korban gempa dan tsunami Palu. Kebetulan, Pemkot Surabaya memang sudah menggelontorkan berbagai bantuan untuk korban gempa dan tsunami Palu. “Jadi, saya akan ke Palu meresmikan Sentra UKM dan Pasar. Untuk pasar memang belum selesai, tinggal 20 persen,” kata Risma.
Risma juga memastikan bahwa Pemkot Surabaya akan membantu membangunkan 11 unit rumah tipe 36. Namun, sampai sekarang belum ada kejelasan lokasi. “Pemerintah di sana (Palu) belum menentukan lokasinya, jadi belum kita bangun,” tegasnya.
Sedangkan delegasi yang dari Prancis, Presiden UCLG ASPAC ini juga menjelaskan bahwa mereka akan membantu korban gempa dan tsunami Palu. Namun sebelum itu, mereka akan bertemu dulu dengan masyarakat di sana supaya bantuannya tepat sasaran dan benar-benar bermanfaat, jika hal ini berhasil, maka berarti bisa minta bantuan juga ke daerah lainnya.
“Kalau yang delegasi ini, saya ketika bertemu di Madrid ngomong kepada mereka dan ternyata siap membantu Palu. Tapi detailnya seperti apa, kita akan bicarakan dulu dengan Wali Kota Palu,” ujarnya.
Sementara itu, Vice President of the Province Loire Atlantique France, Ms. Fanny Salle menjelaskan kedatangannya ke Surabaya untuk bertemu Wali Kota Risma karena dia merupakan orang yang sangat penting, terlebih dia adalah Presiden UCLG ASPAC. Bahkan, ia mengaku bersama-sama dengan UCLG ASPAC dan Pemkot Surabaya akan membantu korban gempa dan tsunami Palu.
“Kita juga mendiskusikan tentang bagaimana membantu keberlanjutan atau sustainability Palu setelah bencana beberapa waktu lalu,” kata Fanny.
Rencananya, 19 Juni 2019, Risma serta jajaran UCLG ASPAC akan meninjau lokasi yang terkena bencana. Hal itu penting untuk memberikan bantuan supaya tepat sasaran. “Bu Risma juga akan meresmikan Sentra UKM dan Pasar di sana yang merupakan bantuan dari masyarakat Surabaya,” katanya. (wt)