Keindahan Alam Ambon, BNPB: Memiliki Ancaman Bencana Tinggi

Keindahan Alam Ambon, BNPB: Memiliki Ancaman Bencana Tinggi
Keindahan Pantai Liang, Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Berjarak sekitar 30 km dari kota Ambon dan bisa ditempuh sekitar 50 menit menggunakan transportasi darat.

Ambon – Pulau Ambon merupakan pulau indah dengan kekayaan alam melimpah. Pantai Pintu Kota merupakan salah satu keindahan di kepulauan rempah ini. Namun di balik keindahannya, pulau ini memiliki ancaman bahaya dengan kategori tinggi.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo saat menghadiri Deklarasi Jaga Alam dan Penanaman Pohon, Selasa (9/4) di Desa Hatu, Maluku Tengah, Maluku.

Doni menjelaskan bahwa Ambon dengan wilayah berundak-undak berpotensi longsor apabila terjadi banjir yang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi. Selain itu, wilayah ini memiliki tingkat pencemaran lingkungan tinggi. Doni menceritakan pada tahun 2015 akhir, Kodam III mengambil sampel ikan, udang, kepiting dan beberapa jenis tanaman di Pulau Buru. “Hasil penelitian ternyata sebagian dari makhluk tersebut terpapar merkuri dan sianida,” ujar Doni.

Selain itu, ada banyak potensi banyak ancaman gunung api di Banda, terjadinya gempa akibat aktivitas gunung sangat tinggi.

“Oleh karena itu kita perlu waspada, seandainya ada letusan dan gempa kira-kira apa yang terdampak. Apabila terjadi gempa di mulut Ambon bergerak ke arah Paso ke arah jembatan Merah Putih?” ujar Doni Monardo yang pernah menjabat sebagai Pangdam XVI/Pattimura.

Di samping itu, Doni mengingatkan untuk selalu menjaga alam sebagai salah satu upaya mitigasi bencana. “Mitigasi vegetasi dengan penanaman pohon di pinggir pantai dapat meredam laju tsunami hingga 88%, menurut hasil riset,” ujar Doni.

Menjaga alam juga sekaligus menjaga lingkungan. Doni menegaskan bahwa sampah plastik sudah sangat memprihatinkan. Doni secara khusus mengapresiasi Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Maluku Farida Salampessy dan jajaran karena telah menggunakan tumbler untuk mengkonsumsi air minum. Doni menembahkan bahwa salah satu cara efektif menjaga alam yaitu dengan mengurangi sampah plastik.

Sementara itu, Farida Salampessy mengatakan bahwa dalam konteks kebencanaan, Provinsi Maluku merupakan wilayah rawan bencana. “Sesuai dengan Data Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) dengan indeks risiko bencana sebesar 179 dengan kategori Tinggi, dengan penjabaran risiko bencana yang tinggi pula untuk masing-masing kabupaten/kota di Provinsi Maluku,” ujar Farida.