“Saya mohon saatnya Bu Menkes bisa memberikan penguatan Poskestren. Bisa tidak Poskestren itu diberi perwilayah untuk mendapatkan kapitasi, disitu harus ada dokter, ada perawat yang bisa dikirim oleh pemprov dan baru di Polindes,” ujarnya.
Kendati persoalan kapitasi menjadi hal yang penting, Gubernur Khofifah juga menyampaikan bahwa persoalan gaya hidup (lifestyle) dinilai teramat sangat penting.
“Lebih dari itu lifestyle lingkungan dan habitat sangat penting juga, kita mencari solusi dengan cara komprehensip. Karena ketika sudah keluar itu yang terpenting adalah persoalan lifestyle nya para santri. Jadi, by your self do the best, yakni lakukan yang terbaik yakni melalui promotif dan preventif,” terangnya.
Oleh karena itu, Gubernur Khofifah mengajak kepada seluruh pengelola sekolah, para juru penerang agama menjadi bagian bersama dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis Pesantren.
Tidak hanya soal kesehatan saja yang dijadikan perhatiannya, Gubernur Khofifah juga menyampaikan tentang pentingnya membangun program ekonomi di lingkup pesantren. Bersama Wagub Emil Elestianto Dardak, dirinya tengah merancang program “one pesantren one produk”.
“Saya ingin mengaturkan yaitu pada para kyai dan bu nyai semua di luar dari soal kesehatan jasmani, tetapi kesehatan perbankan atau dompet nya juga kita perhatikan. Karena ini penting agar para santri dapat bekal pada saat mereka selesai,” ujarnya.(bud)