Dikatakan, penerima beasiswa Pemkot Surabaya yang berkuliah di Poltekbang Surabaya, nanti setelah lulus akan langsung bekerja sebagai Teknisi Pesawat Udara (TPU) di Lion Air. Demikian juga para penerima beasiswa Politeknik Ubaya, setelah lulus akan diterima di perusahaan-perusahaan yang menanti mereka.
“Tuhan tidak adil kalau hanya yang pintar dan yang kaya saja yang bisa berhasil dan sukses. Semua diberikan kesempatan yang sama untuk bisa berhasil dan sukses, siapapun orangnya dan dari mana asal kedua orang tuanya. Asalkan orang itu tidak menyerah dengan keadaan dan mau bekerja keras, mereka pasti diberi jalan oleh Tuhan,” ujarnya.
Masih kata Risma melanjutkan, banyak kasus anak jalanan dan putus sekolah berawal dari permasalahan keluarga. Hal itu yang belum banyak disadari semua orang. Karena itu, Pemkot Surabaya memiliki program Pendidikan Pranikah. Program ini agar masyarakat tidak meremehkan tentang pernikahan.
“Kalau ada masalah di keluarga, itu yang menjadi korban adalah anak-anak. Kasihan mereka, padahal mereka tidak tahu apa-apa. Jadi, banyak kasus yang sebetulnya awalnya dari keluarga,” jelasnya.
Semua orang, kata Risma, pasti punya masalah. Namun, masalah itu harus dihadapi untuk diselesaikan, bukannya malah lari. Salah satu jalan untuk mengubah nasib adalah dengan bersekolah. Jika tidak mau bersekolah, akan kesulitan untuk mengubah nasib.
“Para penerima beasiswa itu punya mimpi dan suatu saat ingin mengubah derajat orang tuanya. Jadi, anak-anakku semuanya, kalian punya masa depan dan kalian pasti bisa. Jadilah anak yang tegar, anak yang kuat mentalnya, seperti pohon kelapa yang tahan terhadap hembusan angin kencang. Ibu tidak mau kalian tidak berhasil. Ibu ingin kalian semua sukses dan berhasil karena itu hak kalian,” kata Risma. (wt)





