“Kami berharap keputusan batasan usia seragram untuk semua cabang olahraga (cabor). KONI pusat harus menentukan PON dibawa ke mana. Sekarang ini ada satu cabor yang dibatasi 25 tahun, ada cabor yang usianya dibuka,” ungkap Dosen Universitas Negeri Surabaya itu.
Selain permasalah batas usia atlet, KONI Jatim juga dipusingkan dengan cabor apa saja yang dipertandingkan pada PON XX/Papua 2020 mendatang. Informasi yang diterima sampai sekarang sudah mencapai 40 cabor dari sebelumnya 35 cabor.
“Sekarang itu lebih dari 35 cabang olahraga, panjat tebing yang dua bulan lalu sempat tidak masuk, dimasukkan kembali,” tutur Ibag.
Terlepas dari itu, KONI Jatim tengah mematangkan persiapan PON XX/2020. Sederet program telah disiapkan untuk mulai dipraktikkan mulai awal tahun depan, seperti memasukkan teknologi dalam olahraga. Melalui jaringan daring, seluruh perkembangan atlet bisa terpantau.
“Latihan harus terkontrol lewat website, program latihan seluruh atlet bisa dievaluasi dan tanggapan terhadap program latihan yang diberikan dapat dicek melalui smartphone,” urainya. (guh)