Kebakaran di Surabaya Meningkat, Damkar Simulasi di Embong Malang

Kebakaran di Surabaya Meningkat, Damkar Simulasi di Embong Malang
Simulasi yang berlangsung di Jalan Embong Malang, Sabtu (15/12/2018)

Menurutnya, hal itu menghambat mobil damkar serta kerja petugas melakukan evakuasi saat terjadi kebakaran. “Saya sampaikan pemahaman agar warga sadar masalah kecil semacam ini. Lebih mementingkan harta atau nyawa?,” tutur pria yang juga menjabat Kepala Satpol PP Surabaya.

Kasi Pengendalian Dinas Kebakaran Kota Surabaya Gatot menambahkan, simulasi ini dilakukan untuk melakukan pemetaan sekaligus pengenalan wilayah padat penduduk apabila terjadi kebakaran menggunakan mobil damkar jenis bronto 55 dan 104.

“Kami ingin melihat seberapa jauh jangkauan titik terjauh dari jalan besar hingga ke dalam perkampungan ini,” terangnya.

Simulasi untuk melihat jangkauan alat dari jalan besar ke dalam kampung, Gatot menyebutkan ada dua cara yang dilakukan. Yakni, simulasi kebakaran kering, dan simulasi kebakaran basah. “Setelah dilakukan simulasi hasil jangkauan sekitar 50 meter dari tepi jalan,” sambungnya.

Ke depan, pihaknya akan intens melakukan simulasi kebakaran di kampung padat penduduk serta menggencarkan sosialisasi kepada RT/RW dengan memberikan pemahaman kepada warga saat memberikan pertolongan pertama ketika terjadi kebakaran.

“Jadi ketika terjadi kebakaran, yang pertama kali menjadi pahlawan dan melakukan pemadaman adalah warga sendiri. Maka dari itu, tahun 2019 kita sosialisasikan cara yang paling sederhana untuk memadamkan api,” jelasnya.

Mulyono (65) warga Kebangsren gang enam mengapresiasi simulasi tersebut. Baginya, kawasan padat penduduk memang rawan terjadi kebakaran dan sulit untuk dipadamkan mengingat kondisi kampung yang saling berhimpitan.

“Simulasi ini bagus. Setidaknya, ketika terjadi kebakaran petugas PMK sudah mengetahui jangkauan kebakaran dari jalan besar sampai ke dalam kampung sehingga api cepat dipadamkan,” ungkapnya. (wt)