Kemenpora Gandeng BNN Cetak Kader Muda Anti Narkoba

Kemenpora  Gandeng BNN Cetak Kader Muda Anti Narkoba
Sejumlah pemuda Jakarta mengikuti pengukuhan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba, program yang diinisiasi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga bersama Badan Narkotika Nasional, di Jakarta, Selasa (27/11)

Jakarta – Kementerian Pemuda dan Olahraga menggandeng sekitar 200 pemuda di Jakarta untuk dijadikan kader anti-narkoba sebagai salah satu upaya menyosialisasikan bahaya narkotika dan obat-obatan terlarang di masyarakat.
Sejumlah calon Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) se-Provinsi DKI Jakarta itu dikukuhkan Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Faisal Abdullah, di Jakarta, Selasa Malam.

Sebelum turun ke lapangan, para kader mendapatkan pelatihan selama tiga hari dari 26-28 November di Jakarta dengan pemateri antara lain dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Badan Narkotika Nasional dan motivator dari Lembaga Swadaya Masyarakat.

Materi yang diberikan antara lain tentang kebijakan pemerintah di bidang kepemudaan, peran dan tugas KIPAN, peran revolusi mental, strategi dan pencegahan narkoba di masyarakat, teknik komunikasi, konseling dan rehabilitasi serta kampanye anti-narkoba lewat media sosial.

Program KIPAN pertama kali di mulai sejak 2016 oleh Kemenpora bekerjasama dengan BNN yang telah merekrut sejumlah kader dari berbagai wilayah di sejumlah provinsi di Indonesia.

“Dari kerjasama dengan BNN ini alhamdulillah sudah mendapatkan respon yang baik dari bapak Presiden Joko Widodo yang mengeluarkan inpres tentang narkoba,” kata Abdullah, di Jakarta, Selasa.

Salah satu pemuda Jakarta, Firdaus Adi Setiawan, mengaku merasa tergerak untuk ikut terlibat menjadi kader anti-narkoba tersebut.

“Saya ingin menjadikan negara ini maju dan saya membaca bahwa narkoba sudah menyebar luas…, teman saya sendiri ada juga yang menjadi korban bandar, korban penyelundupan juga ada,” kata Setiawan. Ia tergabung di karang taruna di daerah Tebet, Jakarta, dan suatu forum anak.

Setelah mengikuti pelatihan, ia akan membuat program sosialisasi tentang bahaya narkoba dengan pendekatan yang sesuai dengan anak-anak.

“Mungkin kami akan buat lomba mewarnai anti narkoba dan kita tanamkan kepada mereka untuk tidak memakai narkoba ke depannya,” kata Firdaus.