Menurut Dedi, animo masyarakat terhadap kegiatan Tajemtra cukup besar. Karena itu, jika tidak diberi batas waktu pendaftaran dikuatirkan panitia kewalahan, karena jika peserta beregu terlalu banyak waktu sampai finish akan sampai pagi.
“Kecuali peserta perorangan, jika banyak tidak masalah karena tanpa penilaian waktu,” jelasnya.
Dedi berharao masyarakat yang terlibat atau peserta yang mengikuti bisa bekerjasama dengan baik, serta menjaga keamanan dan ketertiban.
Dalam mengikuti event tahunan ini, peserta dan penonton diharapkan tidak menggunakan atribut partai di kaos, baju, maupun bendera. Peserta juga tidak dibenarkan menggunakan pakaian bela diri.
“Juga tidak membawa senjata tajam dan membawa minuman keras,” harap Dedi.
Antusiasme untuk ikut Tajemtra juga datang dari para difabel. Melalui organisasi mereka, Perpanca, sekitar 20 orang difabel ikut. Panitia pun sudah berkoordinasi, sehingga mereka akan ditempatkan di depan dengan regu kehormatan bersama Bupati Faida. (jon)