Di Singapura, Pakde Karwo Berbagi Kesuksesan Tumbuhkan Ekonomi Lewat UMKM

Di Singapura, Pakde Karwo Berbagi Kesuksesan Tumbuhkan Ekonomi Lewat UMKM
Di Singapura, Pakde Karwo Berbagi Kesuksesan Tumbuhkan Ekonomi Lewat UMKM

Pertumbuhan Ekonomi Jatim Jadi Daya Tarik Akademisi

Perekonomian Jatim yang mampu tumbuh 5,57% (y on y) pada Triwulan II 2018, menjadi daya tarik bagi pengusaha Asia khususnya Singapura. Angka tersebut meningkat 0,05% dari pertumbuhan ekonomi Jatim pada semester I yang berada pada angka 5,52 persen.

Pada paparannya disebutkan, bahwa Struktur PDRB Jatim selama ini masih di dominasi oleh industri pengolahan sebesar 29.03 persen, perdagangan sebesar 18.18 persen, pertanian sebesar 12.8 persen.

Dalam kesempatan itu, Pakde Karwo menjelaskan, perdagangan Jatim-Asean mengalami surplus 1.551.17 juta US dollar Amerika. Namun, demikian masih terjadi defisit perdagangan dengan Laos dan Thailand.

Pamerkan Kemudahan Berbisnis di Jatim

Dihadapan akademisi, praktisi ekonomi se Asia, Pakde Karwo memamerkan kemudahan berbisnis di Jatim atau ease of doing business. Kemudahan berbisnis itu, berdasarkan hasil penelitian Lee Kuan Yew Institute (LKYI) Singapura, Jatim menduduki peringkat pertama dengan nilai 1.795 diatas Prov. Jabar, Jateng, DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.

Kondisi itu, tidak terlepas dari usaha Pemprov. Jatim dalam memberikan layanan terbaik kepada dunia usaha dalam berbisnis. Hasil pemeringkatan kemudahan berbisnis oleh LKY Institute itu, dilakukan pada penelitian di bulan April s.d. September 2017 yang mengacu pada tiga indikator yang diambil yakni daya tarik bagi investor, keramahan bisnis, dan kebijakan kompetitif.
Kagumi Jatimnomics

Dalam kesempatan sama, Direktur ACI Bp. Prof. Tan Khee Giap menjelaskan bahwa Jatim sangat terkenal dengan konsep Jatimnomicsnya. Karenanya, ACI sengaja mengundang sekaligus mendengar tentang konsep dan skema yang dilakukan. Jatim yang menjadi hub dari Indonesia Bagian Timur lanjutnya, merupakan salah satu provinsi sangat maju di Indonesia selain Jakarta.

“Kami mengundang Bapak Gubernur ke Singapura karena konsep Jatimnomics bisa dilakukan dan sangat efektif dengan penduduk yang besar. Dibandingkan dengan Singapura yang hanya memiliki jumlah penduduk sebesar 5 juta penduduk,” terangnya.

Sementara itu, Direktur Infrastruktur dan Pusat Pengembangan Kota Singapura, WBG Ibu Jyoti Shukla mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mencari masukan bedasarkan kajian isue tentang daya saing, ekonomi, infrastruktur, kesejahteraan hingga isue pembangunan dunia terutama asia.

“Forum ini membahas tentang daya saing, pertumbuhan ekonomi makro, infrastruktur hingga keterkaitan antara satu sektor dengan sektor lainnya. Terutama sinergi antara negara satu dengan yang lain seperti Jatim ini,” ungkapnya.

Setelah melakukan konferensi internasional ini akan, hasil yang dicapai dapat di publish melalui kajian dari lembaga peneliti di ACi untuk dibahas dan disampaikan dalam bentuk pertimbangan kepada pemerintah.

Turut hadir dari berbagai delegasi dan negara antara lain Direktur Penelitian Institut of Strategic and International Studies (ISIS) Malaysia Dr. Hezri Adnan, Staf Ahli Comite Nasional untuk kerjasama Ekonomi Pasific Vietnam Dr. Vo Tri. Thanh, Bank Dunia Ms. Fataoma Toure Ibrahima, Direktur Institute Of Economic Growth India Dr. Manoj Panda.

Ikut mendampingi kunjungan kerja Gubernur ke Singapura antara lain, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Plt. Bappeda Prov. Jatim dan Karo Perekonomian Setdaprov Jatim. (min)