LAMONGAN – Civitas akademika MAN 1 Lamongan menggelar kegiatan familiy gathering dalam rangka halal bi halal, Sabtu (30/06/2018) malam. Kegiatan yang diikuti seluruh keluarga besar MAN 1 Lamongan ini diadakan di Hotel Ibis Malang. Mereka diajak berkumpul dalam satu ruang hall untuk bisa mengenal lebih dekat dan saling bermaaf-maafan setelah diajak refreshing ke sejumlah tempat.
Acara berlangsung meriah dan penuh khidmat. Selain guru dan karyawan madrasah, para suami dan istri serta anak-anak mereka juga ikut diajak bersama dalam kegiatan halal bi halal yang memang rutin diadakan tersebut. Acara kian seru setelah putra-putri dari keluarga besar juga ikut tampil menunjukkan kebolehan masing-masing di depan panggung. Ada yang joget, bernyanyi, dan tidak sedikit juga menunjukkan hafalan al Quran mereka.
Karuan, suara riyuh tepuk tangan disertai tawa terus menghiasi selama acara. Apalagi setelah dua bocah kembar berusia lima tahunan, putra dari guru Bahasa Indonesia, Sa’i, S.Pd, M.Pd tampil menunjukkan kebolehan berjoget tampa gerak di atas panggung. Seisi ruang berjumlah 300 orang itu kontan tertawa terbahak-bahak menyaksikan tingkah lucu dua bocah kembar itu di atas panggung. Maklum, alunan musik pengiring joget sudah dimulai bahkan sudah diulang beberapa kali, tapi dua boleh itu tidak juga berjoget, dan malah saling memandang satu sama lain dengan polosnya. “Ayo joget!” teriak yang hadir menyaksikan tingkah lucu mereka.
Selain kegiatan saling bermaaf-maafan, kegiatan halal bi halal ini juga sekaligus dimanfaatkan madrasah untuk memberikan kenang-kenangan kepada guru dan karyawan yang sudah purna dan pindah tugas. Mereka adalah Waka Kurikulum MAN 1 Lamongan Nur Endah Mahmudah yang pindah karena dapat promosi menjadi Kepala MTs Negeri 2 Glagah dan Hj. Anis Nurul Yatim dan Hj Sulaimah yang sudah purna tugas.
“Selaku penanggung jawab acara ini, saya mengucapkan terima kasih,” kata Kepala MAN 1 Lamongan Akhmad Najikh mengawali sambutannya.
Dalam kesempatan itu, Akhmad Najikh berharap kegiatan halalbi halal ini benar-benar menjadi sarana efektif untuk bisa semakin meningkatkan tali silaturrahmi antar sesama keluarga besar civitas akademika madrasah. Dirinya juga berharap pada semua pendamping masing-masing guru dan karyawan madrasah, baik itu istri atau suami untuk bisa semakin menguatkan pada pasangan masing-masing agar makin bisa meningkatkan etos kerjanya. “Ada empat hal yang ingin saya titipkan dalam forum ini untuk keluarga besar madrasah,” tutur Najikh.
Pertama, lanjut dia, etos kerja. Menurut dia, keluarga besar madrasah perlu punya etos kerja tinggi dalam bekerja, apalagi berpuasa selama sebulan penuh telah memberikan pelajaran untuk itu. Selama satu bulan penuh, keluarga besar madrasah telah melaksanakan puasa dan terus berupaya mendekatkan diri pada Allah SWT. “Maka di sini kita teruskan ibadah itu. Kita perkuat hubungan kita dengan Allah Swt dan mencari rizki-Nya. Kalau selama puasa kita disiplin, ya kita teruskan untuk disiplin. Kalau sudah waktunya masuk sekolah, ya rebutan masuk kelas seperti kita rebutan ketika berbuka puasa,” tutur dia.
Kedua, kata dia, adalah pengawasan melekat (waskat) diri. Dikatakan, selama bulan puasa, unsur waskat itu selalu dijaga oleh masing-masing pribadi muslim seperti terus menjaga agar tidak batal puasa. “Mari unsur waskat itu kita pelihara terus. Ada atau tidak ada kepala madrasah, tetap kerja dan tidak malas karena kita punya waskat seperti ketika kita puasa itu,” tutur dia.
Ketiga, kata dia, adalah tugas pokok dan fungsi (tupoksi). Dikatakan, setiap guru dan karyawan sudah punya tupoksi masing-masing. Dirinya berharap tupoksi itu dilaksanakan sesuai tugas dan fungsi masing-masing. “Sama seperti ketika selama berpuasa, kita melaksanakan tugas agama seperti baca al Quran, kita lakukan tanpa ada komando karena memang sudah menjadi tupoksi kita sebagai hamba Allah,” ucap dia.
Dan keempat atau terakhir, lanjut dia, adalah saling membantu. Dikatakan, selama bulan puasa, sikap saling membantu tersebut sudah melekat pada diri setiap muslin dengan rajin untuk mengeluarkan infak dan shodaqoh. Itu merupakan salah satu bentuk fungsi sosal dalam hidup dan kehidupan manusia. “Maka mari kita implementasikan untuk juga saling membantu tugas di sekolah, apalagi program kerja di sekolah juga sangat banyak. Saya titip empat hal ini, semoga apa yang kita lakukan dicatat oleh Allah Swt sebagai ibadah,” harap dia.
Sementara itu, Ketua Panitia yang juga Waka Humas MAN 1 Lamongan Elli Tripuspita juga ikut berharap kegiatan halal bi halan menjadi tonggak untuk terus memberikan hal terbaik bagi madrasah dan masyaratat. Dirinya berharap, madasah yang sudah go public dengan meraih SNI Award, Adiwiyata Nasional, juga predikat ISO bidsa terus berkiprah dan sukses. Dan untuk menjadi sukses, lanjut dia, dua unsur harus dimiliki, yakni kemampuan dan kemauan yang saling terkait.
“Kemauan tanpa kemampuan akan menjadi lemah. Kalau kemampuan tanpa kemauan jadinya akan malas,” kata dia. (min)