“Kalau dibilang pendek ya pendek, tapi waktu yang pendek pun bagi kita semua insyaallah cukup kalau setiap event disinergikan dengan aktivitas bapak/ibu di Dapil masing-masing yang berjalan maksimal,” katanya.
“Kita nunut pada 27 Juni bisa berseiring untuk memenangkan paslon nomor satu. Termasuk memanfaatkan mudik satu dua hari nanti, menjadi bagian penting kalau silaturahim yang kita lakukan menjadi penguatan untuk paslon nomor satu.”
Menurut Khofifah, banyak forum strategis yang bisa disinergikan. Dia mencontohkan acara Ormas besar yang dipimpinnya, Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Tulungagung dengan sponsorship tunggal, yakni Partai Golkar.
“Saya melihat ada strong partnership yang menjadi bagian strategis, bahwa 27 Juni 2018 (coblosan Pilgub Jatim) akan menjadi tahapan yang berseiring dengan 17 April 2019 (coblosan Pemilu 2019),” ucapnya.
Dua hal penting itu, tambah Khofifah, bagaimana menjadi strong partnership seluruh elemen, karena bukan hanya Parpol tapi juga Ormasnya.
“Hasta Karya-nya Golkar, misalnya, ini akan menjadi bagian yang berseiring untuk bisa terus melakukan penguatan di potentitial voters yang mungkin belum menentukan piliha, floating dan seterusnya,” jelas mantan Menteri Sosial tersebut.
Sementara itu Plt Ketua Golkar Jawa Timur Zainudin Amali menjelaskan, Cagub Bu Khofifah diyakini bakal memenangi pemilihan gubernur 27 Juni mendatang.
Kehadiran Cagub ini sekaligus memotivasi Kader Golkar. Kader yang selama ini masih setengah setengah, atau yang belum bekerja sama sekali, mulai hari ini harus bekerja keras lagi untuk memenangkan calon yang kita usung.
Pesan dari Ketua umum bahwa semua fraksi harus kerja keras. Juga DPD ll se Jawa Timur. Karena itu DPD l Jawa Timur akan melakukan pengecekan sejauhmana kekuatan rielnya. Sekarang ini team audit sudah bekerja ke DPD DPD ll se Jawa Timur. Tapi kami belum mendapat laporan seperti apa hasilnya.
“Kami tidak ingin laporan sekedar menyenangkan saja.Karena itu team bekerja keras melakukan pengecekan. Terutama di tingkat Kelurahan/Desa,” tandas Zainudin Amali yang juga Ketua komisi II DPR RI itu. (min)