Peresmian Kedutaan AS di Yerusalem Dinilai Suburkan Terorisme

Peresmian Kedutaan AS di Yerusalem Dinilai Suburkan Terorisme
Nurhayati Ali Assegaf

JAKARTA – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf mengecam keras sikap Presiden AS Donald Trump yang bersikukuh meresmikan kedutaan besarnya di Yerusalem meskipun dihujani kecaman masyarakat internasional.

“Dunia sebelumnya ramai-ramai mengecam rencana pemindahan Kedutaan AS pada Desember tahun lalu. Tapi yang kita lihat sekarang justru Trump melenggang meresmikan Kedutaan AS di Yerusalem. Ini jelas sinyal kuat sangat lemahnya dunia di hadapan Trump.

Jika berdiam diri, saya khawatir sentimen anti-AS akan meluas dan tentu saja ini dapat memicu benih-benih terorisme,” tegas Nurhayati dalam rilis yang diterima Parlementaria, Selasa (15/5/2018).

Lebih lanjut, politisi F-Demokrat ini mengatakan dunia internasional telah gagal menghentikan kebijakan-kebijakan provokatif Trump. Dirinya juga mempertanyakan sikap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai pihak yang paling bertanggung jawab, justru dinilai santai terhadap kebijakan Trump tersebut.

Menurutnya, jika PBB tidak bersikap tegas dan menentang kebijakan Donald Trump, maka sentimen anti-AS akan meluas dan dapat memicu tumbuhnya benih-benih terorisme.

“Protes ribuan rakyat Palestina atas langkah AS itu telah merenggut puluhan nyawa dan melukai ratusan lainnya. Penjajah Israel secara telanjang kembali melakukan pelanggaran HAM. Masa depan perdamaian akan semakin suram. Situasi kawasan akan terus bergejolak. PBB harus secepatnya turun tangan,” seru Nurhayati.

Presiden International Humanitarian Law di Inter-Parliamentary Union (IPU) dan Presiden GCIAD (Geneva Council for International Affairs and Development) ini juga mendesak DK PBB segera menggelar pertemuan darurat untuk merespon kebijakan sembrono AS tersebut.