SURABAYA – Asprov PSSI Jatim mempersiapkan tim sepak bola ke PON XX mendatang dengan menggelar pemusatan latihan jangka panjang. Setelah menggelar seleksi pada Maret lalu, tim yang ditangani pelatih Rudy W Keltjes sudah menjaring pemain yang akan menjadi tumpuan dalam perburuan medali emas di PON yang digelar di Papua tahun 2020.
Sesuai jadwal, kerangka tim akan terbentuk pada Agustus mendatang.
Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh menyatakan, persiapan yang dilakukan dengan jangka panjang ini agar bisa terbentuk tim terbaik. Tentunya mereka merupakan pemain-pemain muda terbaik yang diseleksi untuk menjadi penggawa tim PON 2020 di Papua.
Ada pun pemain yang mengikuti seleksi ini diambil dari berbagai daerah di Jawa Timur. “Mereka umumnya hasil dari pantauan tim pelatih, kolega, serta pelatih klub-klub di Jatim, juga rekomendasi dari beberapa teman,” tutur pria yang juga berprofesi sebagai pengacara ini.
Selama bulan Ramadan nanti, para pemain yang saat ini sedang menjalani seleksi akan latihan terpusat di Kediri. Di sana, mereka akan berlatih setiap malam hari. “Sekalian kalau ada pemain bagus di Kediri dan sekitarnya bisa kita pantau. Karena di sana banyak pemain bagus,” ujar Rudy Keeltjes, pelatih kepala tim pra-PON Jatim.
Saat ini, masih ada 19 pemain yang sedang menjalani seleksi. Ini lebih sedikit dari kuota (24 pemain) yang seharusnya terisi. “Sebetulnya sudah ada 24 pemain, tapi kami coret lima pemain karena saya anggap tidak memenuhi kualifikasi yang saya tentukan,” ujar Rudy.
Sejak ditangani Rudy, tim pra-PON Jatim sudah menjalani tiga kali uji coba, dua kali menang, dan sekali kalah. Dari uji coba itu pula diketahui bahwa tim ini membutuhkan dua striker bernaluri gol tinggi, gelandang, serta dua kiper.
Rudy optimistis, sebelum kerangka tim terbentuk, dirinya sudah menemukan sederet pemain yang dicari. Sebab, selama Ramadan kran seleksi untuk pemain muda kategori U-21 yang bermain di Liga 3 akan dibuka. Mereka yang dianggap memenuhi kriteria yang telah ditentukan tim pelatih berkesempatan bergabung dengan tim pra-PON Jatim.
Kendati kerangka tim sudah terbentuk pada Agustus mendatang, bukan berarti pemain yang sudah masuk dalam daftar 24 pemain tim pra-PON bakal aman. Sebab, promosi degradasi tetap diberlakukan. “Pemain yang dinilai tidak berkembang, atau menurun akan digantikan dengan pemain lain. Apalagi kalau ada yang cedera atau indisipliner,” tutur Rudy.
Rudy juga memastikan, pemain yang memiliki skill tinggi akan mendapat prioritas dalam seleksi nanti. Namun penilaian tak sebatas itu, karena sikap profesional seorang pemain juga menjadi pertimbangan lain bagi pelatih. “Bagi siapa pun, pemain sehebat apa pun kalau sikapnya buruk, tidak akan mendapat tempat di tim ini,” ujar Rudy. (nov)