Bahkan Amran juga memuji kualitas jagung Indonesia dibanding dengan kualitas dari luar negeri. Menurutnya, kalau ayam memakan jagung produksi luar negeri, kaki ayam itu akan berwarna poutih. Sementara kalau memakan jagung produksi Indonesia, kaki ayam jadi kuning dan cantik.
Perubahan dari impor menjadi ekspor, membutuhkan kerja keras baik pemerintah maupun petani dan pengusaha. Semuanya harus terjadi sinergi yang baik agar bisa menghasilkan sesuatu yang baik juga.
Dikatakan Amran, dulu sekitar tahun 2014 bawang merah juga impor sebanyak 72 ribu ton. Namun hari ini Indonesia sudah bisa ekspor ke 6 negara. Begitu juga dengan yang lain, seperti ekspor ayam mengalami kenaikan sampai 1000 persen.
“Satu persatu kita selesaikan. Kita nggak bisa disulap seperti pemain sulap di pasar. Ini pemerintah sudah kerja keras dan kemiskinan di desa sudah turun 2 – 3 persen,” ungkapnya. (ari)