KEDIRI – Pemberkasan syarat administrasi yang dilakukan KPU Kota Kediri, tidak berjalan mulus. Salah satu pasangan calon, yakni pasangan Aizzudin Abdurahman-Sudjono Teguh Wijadya alami kesulitan melengkapi berkas daftar riwayat hidup yang didalamnya terdapat ijazah pendidikan.
Awalnya, Aizzudin Abdurahman yang merupakan calon Walikota Kediri periode 2018-2023, sanggup memberikan syarat ijazah S1 lulusan Universitas Indonesia (UI). Namun kenyataannya, akan keterbatasan waktu, dirinya harus merubah syarat tersebut menjadi ijazah pendidikan SMA.
Komisioner Divisi Teknis KPU Kota Kediri, Pusporini Endah Palupi mengatakan, perubahan ini masuk dalam perbaikan syarat daftar riwayat hidup.
“Dalam syarat kelengkapan daftar riwayat hidup awalnya dicantumkan ijazah perguruan tinggi.Tapi, karena waktunya akan segera habis, calon Aizuddin Abdurahman memilih melampirkan ijazah SMA, hingga merubah daftar riwayat hidupnya yang harus diperbaiki ” ujarnya di Kantor KPU Kota Kediri, Senin (22/1/2018).
Menurutnya, terkait kelengkapan ijazah pasangan calon, KPU memang membutuhkan waktu panjang dalam verifikasi faktual. Pasalnya, KPU harus melakukan verifikasi dengan cara mengunjungi sekolah ataupun perguruan tinggi milik pasangan calon.
“Untuk ijazah kita harus verifikasi ke Kepala Sekolah ataupun Rektor untuk Perguruan Tinggi,” urainya.
Terpisah, calon Walikota Kediri Aizzudin Abdurahman mengaku, dirubahnya syarat daftar riwayat hidup lantaran keterbatasan waktu.
“Iya hanya untuk mempercepat proses yang ada, karena keterbatasan waktu,” ucapnya singkat.
Sekedar diketahui, dari sejumlah persyaratan administrasi yang diberikan KPU, ketiga calon sudah melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Bahkan, laporan kekayaan ketiga calon yakni Abdullah Abu Bakar-Lilik Muhibah, Aizzudin Abdurahman-Sudjono Teguh dan Samsul Ashar-Teguh Juniadi, juga sudah keluar dan bisa diketahui besaran jumlah kekayaan mereka.(bud)