Dahlan Iskan dan Tulisannya (1)

Dahlan Iskan dan Tulisannya (1)
Wina Armada Sukardi

Oleh Wina Armada

TULISAN Dahlan Iskan, sangat sering kita terima di WA dan media sosial lainnya. Biasanya, yang dikirim dan kita terima tulisan yang mengandung human interest atau informasi terbarukan. Tak ketinggalan dia juga sering menulis ikhwal seorang figur terutama yang sedang berkarya, baik menerbitkan buku atau produk tertentu.

Ini menunjukkan tulisan-tulisan Dahlan Iskan telah menarik publik. Dari sana saya justeru terbalik ingin mengetahui bagaimana hal itu terjadi? Bagaimana proses kreatif penulisannya serta serba- serbi yang melingkupinya. Lalu untuk bahan penulisan tersebut, sebagai wartawan, saya menghubungi DI, inisial namanya, dan mengajukan serangkaian pertanyaan kepada Dahlan Iskan.

Melihat jawaban-jawabannya yang menarik, saya akhirnya memutuskan tidak mengubah jawaban tersebut sebagai bahan tulisan saya, tetapi langsung saya tampilkan dalam bentuk tanya jawab, sehingga tidak ada “distorsi” dari saya.

Kendati saya dan DI sehari-hari sesama wartawan, kami tidak pernah bekerjasama dalam waktu yang panjang. Kami pernah intens berhubungan manakala membahas draf Kode Etik Jurnalisk (KEJ) yang sekarang sudah menjadi KEJ yang dipakai oleh Dewan Pers dan masyarakat pers. Dalam pembahasan tersebut Dahlan Iskan termasuk anggota yang sangat aktif.

Waktu DI termasuk yang mendukung gagasan saya memasuki unsur “wartawan tidak boleh beritikad buruk” dalam KEJ sebagaimana yang yang terdapat dalam KEJ kiwari (saat ini).
saya pernah beberapa kali menjadi moderator dengan pembicara antara lain Dahlan Iskan.

Selebihnya, kami sering berjumpa tak lama di berbagai acara, seperti di Hari Pers Nasional (HPN) dan lainnya.