Wahai Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang beriman lebih dahulu dari kami. Janganlah Engkau tanamkan ke dalam hati kami perasaaan dengki kepada orang-orang yang telah beriman lebih dahulu. Wahai tuhan kami, sungguh Engkau Maha Pemurah lagi Maha Penyayang kepada semua makhluq-Nya.” (Surat Hasyr 10)
Ayat ini menerangkan bahwa generasi kaum Muslimin yang datang kemudian, setelah berakhirnya generasi Muhajirin dan Ansar, sampai datangnya hari Kiamat nanti berdoa kepada Allah, yang artinya, “Wahai Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa-dosa saudara-saudara kami seagama yang lebih dahulu beriman daripada kami.”
Haul Jam’ul Jawami’ adalah mendoakan secara massal atau bersama-sama para ahli kubur bersama-sama, auliya, ulama, karomah, dan muslimin serta muslimat yang sudah beriman (sudah berpulang) dan berbuat baik sebelumnya. Juga memohonkan ampunan apabila berbuat salah, khilaf atau dosa.
Hal itu sebagaimana ayat 6 Surat Al Fatihah, “Tunjukkanlah kami jalan yang lurus”, dan dilanjutkan ayat 7, “(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Jalan-jalan orang terdahulu yang diberikan nikmat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, sehingga bagi setiap orang mukmin yang mengerjakan sholat wajib saja (sehari semalam 17 rakaat), maka sehari semalam selalu mengingatkan dan mendoakan serta meminta diberi nikmat seperti orang orang terdahulu yang baik.
Sehingga Haul Jam’ul Jawami’ mengingatkan bahwa setiap muslim sesungguhnya punya kewajiban melaksanakan dalam katagori kecil atau besar, semata-mata karena Allah SWT.
