SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Swab dan vaksin hunter kembali digalakkan Pemkot Surabaya. Kegiatan yang disebut sebagai giat ritual itu menyasar serentak di 31 wilayah kecamatan di Kota Pahlawan, dan khusus dilaksanakan setiap Sabtu malam.
“Giat ritual kita aktifkan kembali. Setiap Sabtu malam kami lakukan swab dan vaksin hunter di 31 kecamatan dengan melibatkan TNI/Polri. Ini karena yang pertama kasus Covid-19 di Indonesia, khususnya di Surabaya naik. Kedua karena ada imbauan dari Presiden Jokowi dan SE Wali Kota Surabaya agar di luar ruangan tetap memakai masker,” kata Ridwan Mubarun, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, dihubungi Minggu (24/ 7/2022).
Pelaksanaan vaksin dan swab hunter di Surabaya, kata Ridwan, sebelumnya sempat dihentikan. Itu karena situasi Covid-19 yang semakin terkendali serta aturan penggunaan masker tak lagi wajib dipakai di luar ruangan. Dengan adanya aturan yang baru ini, maka secara otomatis pemkot kembali menggalakkan ritual Sabtu malam.
“Kemarin sempat kita hentikan swab dan vaksin hunter karena di luar ruangan tidak boleh pakai masker. Nah, sekarang kita aktifkan kembali. Jadi warga yang tidak memakai masker kita swab, kemudian dicek, bila belum vaksin, kita langsung vaksin di lokasi,” jelasnya.
Dari pelaksanaan ritual serentak di 31 kecamatan yang berlangsung pada Sabtu (23/7/2022) malam, Ridwan mengungkapkan, menjaring sebanyak 1.026 orang. Dari jumlah tersebut, 680 di antaranya dilakukan sanksi swab dengan hasil negatif.
“Dari 1.026 orang tersebut, 342 orang di antaranya juga diberikan vaksin, karena belum divaksin. Swab ritual dan vaksin ini kita laksanakan setiap Sabtu malam atau malam Minggu. Dengan warga yang sasarannya tidak memakai masker dan tempat-tempat kunjungi,” ungkapnya.
Menurut Ridwan, hasil dari swab hunter ini juga menjadi tolak ukur pemkot terkait situasi atau perkembangan Covid-19 di Kota Pahlawan. Ketika hasil swab yang dilaksanakan serentak ditemukan banyak warga positif, maka situasi Covid-19 di Surabaya sedang tidak bagus.
“Alhamdulillah hasil tadi malam negatif, jadi Surabaya lagi bagus. Itu juga sebagai tolak ukur kita. Misalnya banyak yang positif, maka kita harus mencari pola-pola lain untuk menekan kasus Covid-19,” tuturnya.