JAKARTA (WartaTransparansi.com) – Melandainya kasus pandemi di Indonesia menjadi berita baik sekaligus penguat pemulihan ekonomi nasional yang terus dilakukan oleh Pemerintah.
Salah satu peningkatan indikator ekonomi nasional ditunjukkan dengan Neraca Perdagangan Indonesia yang tetap surplus dalam kurun waktu 22 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Airlangga Hartarto, Menko Ekonomi megatakan, Surplus ini disebabkan adanya faktor kenaikan harga komoditas ekspor seperti batubara, CPO, dan nikel. Kenaikan harga komoditas tersebut diproyeksikan menjadi peluang yang baik bagi Neraca Perdagangan Indonesia di tahun 2022.
“Meningkatnya neraca perdagangan ini menjadikan ekonomi nasional semakin pulih sehingga diharapkan mampu menarik minat investor,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Webinar Indonesia Data and Economic (IDE) Katadata 2022 yang diselenggarakan oleh Katadata dan Tropical Forest Alliance, Kamis (6/04/2022).
Kredibilitas Indonesia bagi investor pada tahun 2021 semakin membaik dan terlihat dari peningkatan realisasi investasi pada Q4 tahun 2021 sebesar 15,2% (yoy) serta terlampauinya target investasi yang direncanakan Badan Koordinasi Penanaman Modal sebesar Rp858,5 triliun dengan capaian sebesar Rp901,02 triliun.
Selain adanya peningkatan indikator ekonomi dan kredibilitas yang baik bagi investor, Indonesia saat ini juga tengah diuntungkan dengan adanya momentum Presidensi G20 Indonesia tahun ini.
Peran Indonesia dalam Presidensi G20 ini diproyeksikan mampu memberi peluang bagi Indonesia dalam memimpin proses pemulihan ekonomi global melalui tiga prioritas utama yaitu kesehatan, digitalisasi ekonomi, dan transisi energi.