Kediri – Proses Pendafataran Peserta Didik Baru ( PPDB) diwilayah Kediri menuai polemik, utamanya sistem Zonasi yang dinilai membingungkan.
Hingga, 15 Calon Orang Tua Siswa mendatangi Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Kediri, Senin (18/6/2019).
Pantauan dilapangan menyebutkan, kantor yang bertempat di Jalan Jaksa Agung Suprapto 2, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, dipenuhi belasan orang tua siswa.
Mereka, mengeluhkan sistem pendaftaran yang tidak jelas, lantaran sistem yang dikatakan pakai zonasi justru tidak sesuai penerapanya.
Rumah saya di Perumahan Wilis, Kecamatan Mojoroto, secara pilihan ada di SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, sama SMA Negeri 7. Kemarin masih masuk 100 besar, tapi sekarang nama anak saya sudah tidak ada disana. Terus bagaimana?” Ucap Wati, salah seorang ibu yang sempat emosi, saat bertanya pada pihak Cabdin Kediri Propinsi Jawa Timur.
Untuk itu, Dia meminta, sistemnya dirubah lantaran bingung mau menyekolahkan anaknya.
Yang paling dekat rumah ya SMA Negeri 1 sama SMA Negeri 2, terus semuanya tidak diterima mau sekolah dimana anak saya? Sekolah swasta? Dimana sekolah swasta yang dekat rumah? Yang kualitasnya juga baik?” tandasnya.
Hal senada juga disampaikan Andri, wali murid lainnya, yang juga mengeluhkan tidak adanya sosialisasi dari Dinas Pendidikan terkait PPDB saat ini. Lelaki asal Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, itu masuk zona 2 Kota Kediri.
Tapi, anaknya terlempar dari daftar rangking siswa saat mendaftar di SMA Negeri Kota Kediri. Melainkan, putranya masuk zona irisan yang hanya mendapatkan kuota 2 persen.