Oleh Cak Bonang
Oh tentu, biarkan saja para pejabat Kemenkeu rangkap jabatan. Jangan dilarang, nanti kasihan — bisa stres mikirin cara menyalurkan bakat luar biasa mereka dalam menghimpun pundi-pundi negara… dan pundi-pundi pribadi. Lagipula, kalau cuma kerja satu tempat, bagaimana mungkin mereka bisa disebut pejabat unggulan multitalenta.
Bayangkan, 39 pejabat sekaligus komisaris BUMN! Itu bukan korupsi waktu, itu efisiensi nasional berbasis nepotisme. Hebat bukan? *Siang ngatur pajak, malam ngatur laba, dini hari mungkin ngatur tender.* Kalau rakyat susah makan, ya salah sendiri — kenapa tidak sekreatif pejabat dalam mencari “sumber penghasilan alternatif”?
Dan tentu, semua ini pasti demi rakyat. Rakyat kan perlu panutan. Bagaimana rakyat mau sejahtera kalau pejabatnya tidak duluan sejahtera? Makanya biarkan para pejabat hidup miliaran per bulan, supaya bisa jadi inspirasi moral bahwa, keserakahan adalah bentuk tertinggi kecerdasan finansial.
Tapi tenang, tak ada yang perlu diributkan. Negeri ini sudah damai dan sejahtera kok.Lihat saja, rakyat senyum di tengah utang negara, bangga walau subsidi dicabut, dan rela dibohongi asal yang bohong pakai jas. Negara ini benar-benar sudah naik kelas — dari republik ke holding company.