Ratusan peserta dari Forkom dan Pokja Kelurahan Sehat Kota Kediri mengikuti Bimtek persiapan verifikasi nasional program Kota Sehat 2025 di Hotel Doho, Selasa 29 Juli 2025. (Foto: Moch Abi Madyan)
KEDIRI (WartaTransparansi.com) — Pemerintah Kota Kediri terus mematangkan strategi menjelang verifikasi nasional program Kota Sehat 2025. Seluruh sembilan tatanan yang menjadi indikator penilaian kini wajib dipenuhi, tanpa pengecualian.
“Sekarang semua tatanan harus siap diverifikasi, tidak bisa memilih sebagian seperti dulu. Ini tantangan besar yang harus kita jawab bersama,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr. Muhammad Fajri Mubasysyir, Selasa, 29 Juli 2025.
Perubahan kebijakan ini mendorong Kota Kediri melakukan percepatan di semua lini. Selama dua hari, Selasa–Rabu 29–30 Juli 2025, kurang lebih sebanyak 150 peserta dari berbagai elemen masyarakat dan perangkat daerah mengikuti bimbingan teknis di sebuah hotel di Jalan Doho.
“Kalau di tahun-tahun sebelumnya, kita masih bisa memilih tatanan yang akan dinilai. Tapi sekarang, semua dari sembilan tatanan harus tercover dan siap diverifikasi,” terang Fajri.
Saat ini, Kota Kediri sudah menyandang predikat Swasti Saba Madya dan Wiwerda. Untuk naik ke level tertinggi yakni Swasti Saba Wistara. Seluruh aspek harus terimplementasi, mulai dari permukiman, transportasi, pasar sehat, pariwisata, ketahanan pangan, sosial, pendidikan, hingga penanggulangan bencana.
Fajri menekankan pentingnya edukasi yang berkelanjutan. Ia ingin memastikan bahwa partisipasi warga tidak berhenti di tataran formalitas.
“Kepedulian masyarakat perlu terus dibangun. Meskipun banyak yang paham, perubahan budaya itu butuh pengulangan dan penguatan,” ungkapnya.
Ketua Forum Kota Kediri Sehat (FKKS), Dr. Indasah, Ir., M.Kes, menyampaikan bahwa bimtek ini digelar untuk menyatukan persepsi dan menyamakan langkah semua pihak dalam mewujudkan sembilan tatanan Kota Sehat secara optimal di lapangan.
“Pertemuan ini kami gelar untuk menyatukan persepsi, menyamakan langkah, dan memastikan sembilan tatanan Kota Sehat dapat dilaksanakan secara optimal di lapangan,” kata Indasah.
Ketua Forum Kota Kediri Sehat (FKKS), Dr. Indasah, Ir., M.Kes, saat menjelaskan instrumen penilaian KKS 2025 kepada peserta Bimbingan Teknis Forkom dan Pokja Kelurahan Sehat di Kediri, Selasa 29 Juli 2025. (Foto: Moch Abi Madyan)
Kota Kediri, lanjut Indasah, menargetkan kembali meraih Swasti Saba Wistara, penghargaan tertinggi dari Kementerian Kesehatan. Sehingga target atau prestasi kota sehat menjadi target mutlak FKKS pada 2025.
Namun target ini bukan tanpa tantangan. Tahun lalu, Kediri nyaris meraih Wistara, tapi gagal lantaran indikator pasar belum memenuhi syarat. FKKS juga mengandalkan Gerak Bersahaja, program unggulan yang pernah dipersembahkan bagi Kota Kediri pada 2009 dan 2015 yakni berupa kegiatan mingguan di tingkat kelurahan yang menampilkan potensi lokal seperti UMKM, seni budaya, dan layanan kesehatan masyarakat.
“Program ini melibatkan semua OPD dan masyarakat. Harapan kami, Wali kota juga bisa hadir langsung ke lapangan, menyatu dengan warga,” ucap Indasah.
Forum kini rutin menggelar pertemuan bulanan di rumah dinas wali kota sebagai ruang konsolidasi lintas sektor.
“Forum Kota Sehat tidak bisa berjalan sendiri. Kami rangkul Pokja Kelurahan, camat, OPD, dan komunitas,” ujar Indasah.
Ia menambahkan, pemerintah telah mengalokasikan dana pemberdayaan sebesar Rp7 juta per kelurahan untuk mendukung kegiatan Kota Sehat.
“Kami pastikan dana itu digunakan produktif dan tepat sasaran,” katanya.
Dari sisi administratif, FKKS telah menyelesaikan pengisian aplikasi SIPANTAS dan mengirimkan seluruh berkas ke tingkat pusat. Kota Kediri juga telah menyiapkan kelurahan dan kecamatan unggulan jika terpilih untuk dikunjungi tim verifikasi lapangan.
“Tidak semua kota akan dikunjungi. Tapi kalau pun Kediri termasuk, kami sudah memetakan kelurahan dan kecamatan yang akan ditunjukkan,” ujar Indasah.
Hingga akhir Juli ini, Kota Kediri telah memenuhi 91 persen dari total indikator yang ditetapkan dalam program Kota Sehat. Capaian tersebut menjadi modal kuat dan menumbuhkan optimisme bahwa Kota Kediri mampu meraih penghargaan bergengsi sebagai Kota Sehat. Penghargaan ini rencananya akan diserahkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia pada puncak acara nasional mendatang.