Stok Pangan Surabaya Aman hingga Delapan Bulan ke Depan

Stok Pangan Surabaya Aman hingga Delapan Bulan ke Depan
Pemkot Surabaya menyatakan bahwa stok pangan di Kota Pahlawan tetap aman hingga delapan bulan ke depan.

Terkait ketersediaan beras dan minyak goreng, Agung memastikan bahwa stok beras di Surabaya berada dalam kondisi sangat aman. Meski minat masyarakat terhadap beras SPHP saat ini sedikit menurun karena beralih ke beras premium, namun secara keseluruhan cadangan pangan kota tetap mencukupi.

Berdasarkan data indeks kecukupan pangan, Surabaya berada di angka 8,3, yang berarti stok pangan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga delapan bulan ke depan. Untuk minyak goreng, khususnya MinyaKita, Agung mengakui adanya tantangan di tingkat distribusi akibat tingginya permintaan masyarakat.

“Kalau beras masih konstan. Untuk MinyaKita karena banyak peminat jadi cepat habis. Setiap pabrik sudah ada jatah, tetapi penyalurannya menyebar ke berbagai daerah. Namun, secara umum pasokan minyak goreng di Surabaya masih aman, hanya peminatnya memang tinggi karena masyarakat lebih memilih MinyaKita,” terangnya.

Dalam pengawasan tersebut, Pemkot Surabaya juga melibatkan Polres Pelabuhan Tanjung Perak dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan aspek keamanan pangan. Pemeriksaan tidak hanya menyasar harga, tetapi juga izin edar serta kelayakan kemasan produk yang beredar di pasar tradisional maupun toko modern.

“Pengawasan ini penting untuk mencegah peredaran produk kedaluwarsa atau rusak yang dapat merugikan konsumen. Sejauh ini, temuan masih dalam batas wajar, seperti kemasan yang penyok di beberapa toko modern pada minggu sebelumnya,” ungkapnya.

Di akhir, Agung mengimbau masyarakat Surabaya agar tetap tenang dan tidak melakukan pembelian berlebihan atau panic buying. Ketersediaan bahan pokok yang memadai perlu diimbangi dengan pola konsumsi yang bijak agar tidak menimbulkan pemborosan maupun food loss.

“Kami mohon masyarakat Surabaya tidak berbelanja secara berlebihan. Pembelian yang terlalu banyak bisa berujung pada food loss dan pemborosan, padahal bahan pangan tersebut bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Insyaallah stok aman dan mudah didapat, jadi tidak perlu khawatir,” ujarnya. (*)

Editor: Wetly