“Ini sejalan dengan jiwa patriotisme yang ada di Untag, sehingga kami akan berkolaborasi. Bagaimana tadi saya sampaikan, jikalau dimungkinkan ketika ada KKN maka (mahasiswa) menjadi bagian dari Kota Surabaya untuk menjadi pendamping di Kampung Pancasila,” tegasnya.
Eri menjelaskan, kesuksesan Surabaya tidak hanya bergantung pada pembangunan fisik, melainkan juga keberhasilan memastikan seluruh warganya sejahtera. Untuk itu, Pemkot membentuk Kampung Pancasila.
“Di sini, setiap RT dan RW akan menerapkan nilai-nilai Pancasila secara menyeluruh. Setiap kampung akan didampingi Satgas dan penanggung jawab dari PNS yang bertugas memastikan tidak ada lagi anak putus sekolah, kasus stunting, atau warga yang kekurangan pangan,” jelasnya.
Selain itu, Pemkot Surabaya berencana memberikan Beasiswa Pemuda Tangguh untuk mahasiswa swasta mulai tahun 2026. Beasiswa ini, yang masih dalam tahap kajian, ditujukan bagi warga Surabaya kurang mampu yang tidak lolos ke perguruan tinggi negeri. Eri berharap program ini dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kota.
Syarat utama bagi penerima beasiswa adalah memiliki jiwa patriotisme dan bersedia kembali ke kampungnya untuk mengabdi kepada masyarakat, menerapkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
“Kami sedang mengkaji beasiswa untuk yang ada di Perguruan Tinggi Swasta. Sehingga kami berharap anak-anak Surabaya yang hari ini yang mereka mengalami kesulitan biaya, ketika juga tidak di PTN bisa kami bantu di PTS,” tandasnya. (*)