Dalam jangka pendek, bantuan hibah dan bansos terus disalurkan agar tepat sasaran. Untuk itu, Bupati meminta bantuan para peserta KKN dalam hal validasi data kemiskinan di desa-desa tempat mereka ditugaskan.
“Kami mohon adik-adik KKN bantu kami mengecek, betul nggak ini kategori fakir? Betul nggak ini masuk miskin ekstrem? Karena data yang akurat itu penting untuk bantuan yang tepat,” ujar Bupati.
Ia juga berpesan kepada seluruh peserta KKN agar menjadikan pengalaman ini sebagai bagian dari pengabdian yang bermakna, sekaligus bentuk konkret kontribusi santri dalam membangun negeri. “Sekolahnya sama, kitabnya sama, gurunya sama, tapi hasilnya bisa beda-beda. Itulah yang dinamakan barokah. Maka keluarlah dari pondok, dari kampus, dan jadilah orang yang mulia,” pungkasnya.
Kegiatan KKN Universitas Ibrahimy di Jember ini diikuti oleh 480 mahasiswi, dan akan diberi penempatan di 8 kecamatan yaitu kecamatan arjasa, pakusari, sumbersari,silo, ajung,jenggawah, tempurejo dan wuluhan. (*)