Menag Promosikan Pancasila dan Diversity di Forum Internasional Singapura

Menag Promosikan Pancasila dan Diversity di Forum Internasional Singapura
Menteri Agama dalam International Conference on Cohesive Societies (ICCS) Singapura

Menag juga menyampaikan bahwa Indonesia aktif mempromosikan religious diplomacy. Pendekatan berbasis agama dinilai lebih mampu menjangkau nilai-nilai kemanusiaan universal dibanding diplomasi formal yang sering terbatas pada kepentingan politik.

“Kami terus mempromosikan apa yang disebut sebagai diplomasi agama ‘religious diplomacy’. Bahasa agama mampu menembus batas keyakinan, karena bagi kami, kemanusiaan itu satu. Tidak ada yang lain,” tandasnya.

Diplomasi formal, kata Menag, sering kali terbatas oleh kepentingan politik. Sebaliknya, pendekatan berbasis agama lebih inklusif sehingga menyentuh nilai-nilai universal seperti kemanusiaan dan penghormatan kepada nilai nilai manusia.

“Deklarasi Istiqlal mencerminkan keselarasan antara nilai-nilai agama, Bhinneka Tunggal Ika dan falsafah kebangsaan Indonesia. Bahkan, Vatikan memberi kontribusi dengan menambahkan unsur Pancasila dalam naskah deklarasi. Deklarasi Istiqlal merupakan respons terhadap dua krisis besar dunia, yakni dehumanisasi dan perubahan iklim dunia,” pungkasnya. (din/min)