KEDIRI (WartaTransparansi.com) — Memasuki hari ke-97 masa pemerintahannya, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati bersama Wakil Wali Kota Qowimuddin Thoha resmi meluncurkan sederet program unggulan yang menjadi bagian dari janji politik mereka. Peluncuran ini digelar di halaman Balai Kota.
“Alhamdulillah, hari ini menjadi penanda penting perjalanan 100 hari kerja kami. Banyak ikhtiar yang sudah kita lakukan bersama. Terima kasih untuk semua pihak yang telah kompak mendukung dan berkolaborasi demi mewujudkan Kota Kediri yang Mapan,” ujar Vinanda, yang akrab disapa Mbak Wali, dalam sambutannya, Selasa, 27 Mei 2025.
Peluncuran belasan program ini, kata Mbak Wali, merupakan langkah nyata merealisasikan Sapta Cita yakni tujuh program prioritas yang digagas dalam visi misi pemerintahannya. Ia berharap, program-program tersebut dapat berjalan efektif di tengah masyarakat, sekaligus mengundang partisipasi aktif warga dalam pengawasan agar tepat sasaran.
Salah satu program yang diperkenalkan adalah “Lapor Mbak Wali 112”, sebuah kanal layanan aduan cepat berbasis hotline untuk menampung keluhan dan persoalan warga. Selain itu, Pemkot Kediri juga menyerahkan Mobil Pelayanan Masyarakat (Mobmas) kepada tiga kelurahan, yakni Bawang, Ngronggo, dan Bandar Kidul. Mobil ini difungsikan sebagai kendaraan operasional pelayanan sosial, kesehatan, hingga administrasi non-darurat.
Di bidang kesejahteraan, pemerintah kota meluncurkan ATM Beras Mapan bagi keluarga miskin ekstrem. Sebanyak 80 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) secara simbolis menerima kartu ATM Beras dalam peluncuran tersebut.
Program lain yang turut diluncurkan adalah penyerahan CSR Green House dari Bank Jatim untuk mendukung ketahanan pangan di Kelurahan Banjarmlati, Banaran, dan Kampung Tani Kleco Jamsaren. Disusul layanan Adminduk All In di kelurahan dan kecamatan, yang memungkinkan warga mengurus berbagai dokumen kependudukan cukup di tingkat lokal.
Di sektor ekonomi, Mbak Wali dan Gus Qowim memperkenalkan Koperasi Kelurahan Merah Putih, sejalan dengan agenda nasional penguatan ekonomi kerakyatan. Ada pula Dana Bergulir Kumapan (Kredit Usaha Masyarakat Profesional, Aman, dan Nyaman) bagi pelaku usaha mikro di Kediri.