Gubernur Khofifah Susuri Medan Curam Dampak Longsor Trenggalek, Turunkan Anjing Pelacak Pencarian Korban Tertimbun

Gubernur Khofifah Susuri Medan Curam Dampak Longsor Trenggalek, Turunkan Anjing Pelacak Pencarian Korban Tertimbun

“Semakin cepat warga mendapatkan tempat tinggal yang aman dan layak, semakin baik. Pemprov siap membantu pembangunan rumah di lokasi baru,” ujarnya.

“Tanah itu punya sejarah dan makna bagi warga. Maka komunikasi antara warga yang direlokasi dan warga di sekitar relokasi baru harus dibangun dengan baik, agar semua merasa nyaman,” imbuhnya.

Selain fokus pada pencarian korban, Gubernur Khofifah juga memberi perhatian serius terhadap pelayanan bagi para pengungsi. Mulai dari kebutuhan pangan, air bersih, pakaian, layanan kesehatan, hingga trauma healing disiapkan di lokasi pengungsian. Anak-anak juga difasilitasi agar tetap mendapatkan layanan belajar sementara.

“Kami ingin masyarakat, khususnya anak-anak dan kelompok rentan, tetap merasa aman, nyaman, dan tidak kehilangan harapan,” tegasnya.

Sebelumnya, pada Rabu (21/5) malam, Gubernur Khofifah mengunjungi para pengungsi di Paseban Dusun Kebonagung dan menyerahkan bantuan logistik, termasuk makanan siap saji, perlengkapan dapur, pakaian, matras, alat kebersihan, serta sayur-mayur untuk dapur umum.

Sementara itu, rasa syukur masih terpancar dari para penyintas, salah satunya Tarmini, warga RT 16 RW 7. Meski kehilangan harta dan tempat tinggal, keselamatan keluarga menjadi penguat harapan.

“Saya sedih rumah saya hancur, tapi saya bersyukur keluarga saya selamat. Terima kasih kepada Ibu Gubernur Khofifah yang hadir dan peduli. Bantuan membangun rumah memberi harapan baru untuk bangkit,” ungkapnya

Sebagai informasi, longsor terjadi pada Senin, 19 Mei 2025 pukul 15.00 WIB akibat hujan deras di perbukitan Desa Depok. Material longsoran berupa tanah, batu, dan pohon menutup akses jalan sepanjang 20 meter dengan ketebalan hingga dua meter.

Sebanyak 12 rumah terdampak, lima di antaranya tertimbun. Total warga terdampak mencapai 10 KK atau 30 jiwa, yang kini telah dievakuasi ke tempat aman.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen memberikan pendampingan penuh hingga seluruh proses evakuasi dan pemulihan pascabencana tuntas, dan kehidupan warga kembali normal. (*)