Kedua jurusan tersebut, disebutnya yang paling populer, dibutuhkan juga paling sesuai dengan kondisi di sekitar sekolah yang masih dalam kawasan Wisata Gunung Bromo.
Terkait operasional sekolah, Khofifah mengatakan akan mulai digunakan siswa pada Juni mendatang. Hal ini mengingat diperlukan waktu untuk pemindahan berbagai peralatan praktek di gedung lama sekaligus bersamaan dengan pelaksanaan Sistem Penerimaan Siswa Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025-2026.
“Mungkin di bulan Juni, karena Mei masih dilakukan SPMB. Jadi nanti bisa dilakukan pengenalan sekolah sekaligus alat-alat sesuai dengan jurusannya,” jelasnya.
Selain pembangunan gedung, rencananya Pemprov Jatim juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 657.937.500 dari APBD untuk membangun utilitas dasar berupa pembangunan 12 bilik toilet sebagai kelengkapan sarana dan prasarana di SMKN Sukapura.
Tak hanya penyediaan sarana prasarana, keberlangsungan produktivitas siswa SMKN Sukapura juga menjadi perhatian Gubernur Khofifah. Secara khusus, ia meminta Bupati Probolinggo Gus Harris untuk membangun kerjasama antara SMKN Sukapura dengan pemilik-pemilik hotel di sekitar.
“Jadi disini sudah ada alat yang memungkinkan memberikan layanan pencucian sprei linen atau silk (sutra) yang sangat cepat. Hanya lima menit katanya processing ntuk pengeringan 90%,” tutur Khofifah. (*)