“Banyuwangi semakin berkembang, Jawa timur juga semakin berkembang sebagai pilihan investasi,” tambah dia.
Pemerintah, kata dia, memberi beberapa kemudahan agar para eksportir bisa lebih bersaing dengan produk dari negara lain. Salah satunya dengan Fasilitas Kawasan Berikat seperti yang diterima oleh PT Pasifik Harvest Indonesia.
Dengan fasilitas tersebut, perusahaan yang bahan baku produknya berasal dari impor akan mendapat pembebasan bea masuk dan penundaan pajak. Di Banyuwangi, sudah ada empat perusahaan yang mendapat fasilitas tersebut.
“Ke depan mungkin akan semakin banyak, karena saat ini banyak yang mengajukan ke kami,” tutur dia.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestandani mengatakan, pemkab akan terus mendukung investasi di Banyuwangi. Dengan catatan, investasi tersebut dijalankan sesuai aturan yang berlaku.
“Kami akan terus mendukung kemudahan investasi yang ada di Banyuwangi agar pengusaha bisa terus berproduksi dan berkembang. Dan produknya bisa terjual tidak hanya di Indonesia, tapi juga ke luar negeri,” terang Ipuk.
Niilai ekspor produk asal Kabupaten Banyuwangi meningkat dari 177,8 juta dollar AS pada 2023 menjadi 196 juta dollar AS pada 2025. Produk asal Banyuwangi juga telah merambah 80 negara yang tersebar di seluruh benua.
“Kami ucapkan selamat kepada Pasific Harvest yang terus menambah ekspor produknya,” tambah Ipuk. (*)