Opini  

Apakah ASN Mampu Menjaga Kinerja di Bulan Ramadan?

Apakah ASN Mampu Menjaga Kinerja di Bulan Ramadan?
Andriandi Daulay, SE., M. Si

Produktivitas yang Berlandaskan Spiritualitas

Dalam konteks kehidupan modern, banyak orang terjebak dalam rutinitas kerja yang melelahkan dan kehilangan makna dari pekerjaannya. Ramadan memberikan kesempatan untuk merefleksikan makna damai dalam bekerja, baik damai dengan diri sendiri, dengan Allah, maupun dengan sesama manusia.

Pertama, Berdamai dengan Diri Sendiri. Ramadan mengajarkan kita untuk lebih mengenali diri sendiri, menerima kelebihan dan kekurangan, serta menanamkan sikap ikhlas dalam bekerja.Dalam QS. Al-Isra’: 7, Allah menegaskan bahwa kebaikan yang dilakukan akan kembali kepada diri sendiri, begitu pula keburukan.

Kedua, Berdamai dengan Allah. Ketika seseorang bekerja dengan niat ibadah, setiap tugas menjadi ladang pahala. Ramadan mengingatkan bahwa pekerjaan yang dilakukan bukan hanya demi penghasilan, tetapi juga bagian dari tanggung jawab kepada Allah. QS. Al-Baqarah: 224 memperingatkan agar manusia tidak menggunakan nama Allah untuk kepentingan pribadi dan manipulatif.

Ketiga, Berdamai dengan Sesama Ramadan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan etos kerja dengan semangat kebersamaan dan solidaritas. QS. Al-Hujurat: 10 menegaskan bahwa sesama orang beriman adalah saudara, sehingga harus saling membantu dan menjaga hubungan baik.

Ramadan sebagai Momentum Transformasi

Pada akhirnya, jam kerja yang lebih singkat di bulan Ramadan bukanlah alasan untuk menurunkan produktivitas, melainkan tantangan untuk bekerja lebih efisien dengan nilai-nilai spiritualitas yang lebih tinggi. ASN yang mampu mengelola waktu dengan baik akan tetap bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, sekaligus memanfaatkan Ramadan untuk memperbaiki hubungan dengan diri sendiri, Allah, dan sesama.

Sebagai abdi negara, mari kita jadikan Ramadan sebagai momentum transformasi diri, baik dalam hal profesionalisme maupun spiritualitas. Dengan bekerja secara lebih efisien, berdisiplin, serta menjaga integritas, kita dapat menyeimbangkan antara ibadah dan tanggung jawab sosial.

Semoga Ramadan ini membawa berkah, meningkatkan kualitas diri, serta menjadikan kita insan yang lebih baik dalam menjalankan tugas dan pengabdian. Marilah kita menggapai kedamaian, meningkatkan produktivitas, dan meraih keberkahan Ramadan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. (Sumber Kemenag.go.id)