Malam harinya, pesta rakyat ditutup dengan pertunjukan wayang kulit dan campursari. Alunan gamelan dan suara sinden membawa nuansa tradisional yang menenangkan, mengakhiri perayaan dengan kesan mendalam.
“Semoga semua rangkaian kegiatan ini berjalan lancar dan membawa kebahagiaan bagi kita semua,” imbuh Vinanda, lulusan S2 Kenotariatan Universitas Airlangga.
Hadiah Umrah Jadi Magnet Utama
Euforia memuncak saat pengundian hadiah utama berupa dua tiket umrah. Nama Eni Fatmawati, warga Banjaran, dan Siti Wuryani, warga Kaliombo, diumumkan sebagai pemenang, disambut sorak sorai peserta.
“Saya tak pernah menyangka bisa mendapatkan hadiah sebesar ini. Terima kasih kepada Mbak Vinanda dan Gus Qowim. Semoga mereka terus membawa Kediri ke arah yang lebih baik,” ucap Eni dengan haru.
Selain hadiah umrah, beragam hadiah menarik seperti sepeda listrik, sepeda motor, hingga perlengkapan rumah tangga turut dibagikan, menambah kebahagiaan para peserta.
Acara ini pun juga dihadiri pejabat Pemerintah Kota Kediri, anggota DPRD, dan tim relawan, yang memberikan apresiasi atas antusiasme masyarakat.
Dengan semangat kebersamaan, pesta rakyat ini tidak hanya menjadi selebrasi kemenangan, tetapi juga cerminan kehangatan antara pemimpin dan rakyat Kota Kediri.(*)
