Opini  

Perkara Pengusiran Khabib Nurmagomedov dari Pesawat Frontier Airlines

Perkara Pengusiran Khabib Nurmagomedov dari Pesawat Frontier Airlines
Wina Armada Sukardi

Mereka telah berlaku rasialis dan diskriminatif terhadap Khatib yang merupakan kebanggan para pengemar UFC, khsususnya bangsa yang mayoritas muslim.
Memang kehebatan olah raga, termasuk di arena UFC, tak mengenal perbedaan penganut agama. Hebat ya hebat, tak mengenal dari agama apapun.

Dalam olah raga yang dihornati adalah prestasinya, bukan agama. Muhammad Ali atau Mike Tayson dihormati bukan lantaran mereka muslim, tapi memang lantaran kedashyatannya di atas ring. Pele dan Messi, dipuja bukan karena mereka nasrani, tetapo karena memang memiliki kehebatan mengolah bola. Punya visi luar biasa di lapangan bola. Tak ada kaitannya antara agama dengan olah raga.

Kendati begitu, secara sosiologis global, tak dapat dinafikan ada unsur kebanggaan pada bangsa-bangsa yang mayoritas muslim kepada prestasi Khatib sebagai penganut muslim. Pengusiran Khatib dengan begitu menjadi pertunjukan sikap terbuka dari representatif bangsa Amerika melakukan pelanggaran hak-hak asasi manusia. Peristiwa ini mencoreng wajah Amerika sendiri.

Tak heran maskapai Frontier Airlines mendapatkan sorotan tajam di media sosial, setelah viral insiden Khabib tersebut.

Dari penelisikkan, rupanya perusahaan penerbangan Frontier Airlines memang bukan perusahaan maskapai yang memiliki reputasi baik. Sebaliknya perusahaan ini punya citra yang buruk. Selain neraca keuangannya yang “pas-pasan “ saja, dikutip dari NBC News, Frontier Airlines ternyata jadi maskapai Amerika Serikat (AS) yang paling banyak dikomplain oleh penumpang pada tahun 2022. Berdasarkan data Biro Statistik Transportasi AS yang dikutip NBC News, maskapai yang berbasis di Denver itu menerima lebih dari 20 keluhan untuk setiap 100.000 penumpang yang menaiki pesawatnya.

Sementara dikutip dari Forbes, Frontier Airlines juga jadi jawara maskapai Amerika Serikat (AS) paling banyak dikomplain oleh penumpang pada tahun 2023. Perusahaan ini tak tanggung-tanggung mendapatkan 32,99 keluhan per 100.000 penumpang.

Harus Transparan

Pihak Frontier Airlines sudah mengetahui insiden ini. Mereka berjanji bakal melakukan penyelidikan. Nah, kita tunggu saja, apakah penyelidikan itu sekedar basa-basi, atau memang serius. Jika memang penyelidikannya sungguh-sungguh, sudah sewajarnya perusahaan Frontier Airlines mengumumkan apa yang sebenarnya terjadi.

Hasil penyelidikan harus dibeberkan secara transparan. Makanya setelah penyelidikan itu Frontier Airlines kudu langsung memohon maaf, baik kepada Khatib pribadi maupun kepada para penggemar Khatib di seluruh dunia. Dengan begitu, setidaknya warga dunia dapat paham tindakan tercela itu tidak mewakili bangsa Amerika, tetapi semata-mata sikap Frontier Airlines. Itu pun dengan catatan Khatib tetap layak mendapat ganti rugi yang besar atas perlakuan diskrimibatif, rasialis dan sombong dari Frontier Airlines .
Kita nanti perkembangannya. (*)

*) WINA ARMADA SUKARDI Wartawan senior, pernah belajar sistem politik, huku m dan pers di Amerika Serikat.