Pemerintah Pusat Apresiasi Jatim Sebagai Lumbung Pangan Nasional

Pemerintah Pusat Apresiasi Jatim Sebagai Lumbung Pangan Nasional
Sebanyak Lima Menteri dalam kabinet Merah Putih mengikuti Rakor Pangan di Grahadi Surabaya, Selasa (7/1/2025)

Sementara itu, Menteri Pertanian RI (Mentan) Amran Sulaiman memandang jika swasembada beras bisa terwujud jika seluruh area di Pulau Jawa bisa menyerap beras petani.

Mentan Amran menggambarkan, daerah penghasil beras seperti Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah harus terus di dukung dengan memberikan pupuk kepada petani, memperhatikan irigasi pada area persawahan hingga menyerap hasil petani untuk disimpan di Bulog.

“Bangkalan tadi ini baru start panen, ini menunjukkan bahwa panen kita akan meningkat dibanding tahun lalu,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan RI Budi Santoso menyebut bahwa kondisi perdagangan dan pangan di Jatim dalam kondisi stabil dimana harga sejumlah kebutuhan bahan pokok relatif stabil. Meskipun terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan. “Harga-harga di Jawa Timur memang relatif stabil stabil, bagus,” sebutnya.

Selanjutnya, Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, bahwa komoditi ikan juga memiliki kandungan protein yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan udang, ayam, daging sapi dan telur. Sementara hasil ikan tangkap Jawa Timur juga luar biasa dibanding provinsi lain.

“Ikan Jawa Timur baik budidaya dan ikan tangkap sangat besar sekali, bahkan kalau surplus bisa ekspor USD1,5 miliar hanya dari ikan saja,” katanya.

“Maka kami akan mengoptimalkan area produktif di wilayah Pantura seperti tambak udang, lobster, rumput laut dan komoditas lain,” kata

Kemudian Menteri Desa dam Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto berkomitmen untuk membangun swasembada pangan di tingkat desa. Pihaknya mengatakan, 20 persen dana desa akan digunakan untuk ketahanan pangan.

“Kontribusi dana desa di Jatim sangat menentukan karena lebih dari 10 persen desa di Indonesia ada di Jawa Timur,” pungkasnya. (*)

Penulis: Amin IstighfarinEditor: Amin